Mendag Ungkap Ada Lonjakan Barang Impor, Ada Apa Ini?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
11 June 2020 16:36
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto (Youtube BNPB Indonesia)
Foto: Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto (Youtube BNPB Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengakui adanya lonjakan barag impor belakangan ini. Kondisi ini mengkhawatirkan bagi pelaku usaha dalam negeri yang barangnya harus tersaingi oleh produk-produk impor. Namun, ia berjanji mengatasi impor jika produk dalam negeri terganggu.

"Memang di sini ada beberapa terjadinya lonjakan impor. Aturan kita sudah cukup, tinggal nanti pengawasannya. Apabila ada barang-barang produk lokal terganggu, mungkin harus dilihat lagi, apa barang itu benar-benar sesuai dengan aturan impor barangnya, kalau ngga harus ada tindakan tegas," kata Agus dalam diskusi di Auditorium Utama Kemendag, Kamis (11/6).

Dalam menyikapinya, saat ini sedang dalam tahap verifikasi barang-barang yang sudah menyebar di pasaran. Agus memberi isyarat bahwa proses verifikasi ini masih membutuhkan waktu karena perlu dispesifikasi secara detil. Jika terbukti mengganggu industri dalam negeri, maka akan ada langkah selanjutnya.

"Kita nggak bisa semua produk digeneralisasi, kita harus spesifik. Karena agar tahu impaknya dan itu juga aspek prioritas. Artinya produk ini oh sangat utama dan harus lihat dengan industri," paparnya.

Namun, mengenai produk yang dimaksud, Agus belum bisa menyebutnya secara gamblang. Ia beralasan bahwa penetapan dalam pengetatan barang impor tidak bisa diputuskannya sendiri, melainkan harus dikerjakan bersama sejumlah instansi, utamanya Kementerian Perindustrian.

"Sekarang penetapan atau pengendalian impor, khususnya ini apabila tidak menunjang industri kita. Saya sudah koordinasi dengan Kemenperin untuk sikapi hal tersebut," sebut Agus.

Catatan BPS, pada April 2020 saja Indonesia sudah kembali mengalami surplus perdagangan besar. Neraca perdagangan Indonesia mencatat defisit US$ 350 juta pada April 2020. Ini didapat dari ekspor yang bernilai US$ 12,19 miliar sementara impor US$ 12,54 miliar.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Stok Dianggap Cukup, RI Ekspor APD Mulai Juli

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular