
Stabilkan Harga, Mendag Gelar Operasi Pasar Gula 36.500 Ton
dob, CNBC Indonesia
23 May 2020 14:45

Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian Perdagangan kembali menggelontorkan Operasi Pasar Gula dengan harga sesuai HET yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp 12.500/kg di Pasar Induk Senen Jakarta, Pasar Serpong dan Pasar Modern BSD Tangerang Selatan.
Hal ini dilakukan untuk menekan harga gula yang masih bergerak di atas harga eceran tertinggi (HET), terutama di pasar rakyat, hingga menjelang Lebaran 2020. Total Operasi Pasar Gula hingga saat ini mencapai 36.500 ton di seluruh daerah.
Mendag Agus berkomitmen akan melakukan tindakan tegas jika masih ada produsen, distributor, dan pedagang yang masih berani melakukan penyimpangan dan mempermainkan harga gula.
"Hari ini kami kembali melakukan OP Gula dengan harga Rp12.500/kg di Jakarta dan Tangerang Selatan. Dengan demikian OP Gula di sejumlah daerah telah digelontorkan gula pasir sebesar 3.200 ton, ditambah hasil pengawasan barang beredar di Malang dan Lampung sehingga total yang sudah dilakukan OP Gula ke sejumlah daerah sebesar 36.500 ton gula," ujar Mendag Agus Suparmanto dalam konferensi pers setelah di Pasar Modern BSD Tangerang Selatan, Sabtu (23/5/2020).
"Saya berharap dengan operasi pasar ini, harga gula kembali normal. Saya juga ingatkan lagi, kami bersama Satgas Pangan akan segera menindak tegas segala penyimpangan dan mempermainkan harga gula di pasaran," tegas Mendag.
Sebelum Operasi Pasar gula dilaksanakan, Mendag Agus melakukan peninjauan harga-harga di pasar bersama Satgas Pangan Brigen Daniel Tahi Monang Silitonga, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diani, Sekretaris Jenderal Kemendag Oke Nurwan, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Suhanto, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana, Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Veri Anggrijono dan Irjen Kemendag Srie Agustina serta Direktur Bapokting Susi, Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Ojak Manurung serta Kepala Biro Humas Olvy Andrianita.
"Hari ini saya ke Pasar Senen, Pasar Serpong dan Pasar BSD. Harga-harga relatif stabil seperti harga ayam, harga daging sapi. Harga bawang putih dan bombay juga sudah jauh turun. Hanya dua komoditi yaitu bawang merah dan gula harganya masih di atas HET. Namun dengan Operasi Pasar yang terus dilakukan ini, harga perlahan komoditi bapok tersebut turun. Saat ini harga rata-rata gula secara nasional telah mengalami penurunan sebesar 10,38% dibandingkan dengan bulan lalu sehingga menjadi Rp16.000/kg," jelas Mendag.
Kebijakan OP Gula ini yang telah dilaksanakan di sejumlah pasar di berbagai daerah di Indonesia, seperti Kota Tangerang, Bogor, Serang, dan DKI Jakarta ini mampu untuk memotong diatribusi yang panjang dan menekan laju melonjaknya harga gula ini kendati belum semuanya tertekan sesuai HET.
Langkah mempercepat penambahan pasokan sangat penting untuk mengendalikan harga. Untuk itu, Pemerintah juga selalu berkoordinasi dengan produsen sampai distributor. Mendag Agus berharap langkah-langkah yang disiapkan tersebut bisa membuat harga gula di pasaran mulai normal kembali.
"Kami membuat kesepakatan dengan produsen agar menjual gula ke distributor paling mahal Rp11.200/kg. Harapan kami distributor akan menjual ke pengecer akhir paling tinggi adalah Rp 12.000/kg. Dengan demikian ritel modern dan para pengecer di pasar-pasar bisa menjual gulanya dengan HET," tutur Menteri Agus Suparmanto.
Menurutnya, persoalan virus corona membuat rantai pasok menjadi tidak mudah karena banyak negara membuat kebijakan lockdown sehingga juga membuat pasokan gula dari luar terhambat masuk ke dalam negeri dan membuat harga gula mengalami kenaikan. Namun saya menjamin untuk harga gula di ritel modern sesuai dengan HET Rp12.500/kg di seluruh Indonesia.
Dijelaskan, terhambatnya distribusi komodiitas rasa manis ini selain di sejumlah daerah menerapkan PSBB dan beberapa negara melakukan lockdown atau karantina wilayah sehingga jalur perdagangan internasional menjadi terhambat di tengah penyebaran virus corona. Jadwal kedatangan gula impor akhirnya ikut tertunda.
Di sisi lain, proses penggilingan tebu rata-rata baru dilakukan bulan depan sehingga gula konsumsi yang diproduksi di dalam negeri baru bisa masuk ke pasar pada Juni 2020 mendatang.
"Kalau barangnya sudah ada, pemerintah bisa memasok ke pasar modern atau toko ritel. Berikan stok yang banyak ke ritel, karena toko ritel takut kalau menjual di atas HET. Kalau stok gula di toko ritel banyak, mau tidak mau yang di pasar tradisional akan turun," tutur Mendag Agus.
Seperti diberitakan sebelumnya, upaya membanjiri pasar juga dilakukan dengan menugaskan Perum Bulog menyalurkan stok gula. Kemendag juga menugaskan tiga BUMN untuk mengimpor gula kristal putih ( GKP) yaitu Bulog 50 ribu ton, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia ( PPI) 50 ribu ton, Rajawali Nusantara Indoneaia (RNI) 50 ribu ton.
Perum Bulog telah merealisasikan penugasan dan telah menggelontorkan gula kristal putih (GKP) atau gula pasir yang biasa dikonsumsi masyarakat sebanyak 22 ribu ton hingga akhir pekan ini untuk menjamin ketersediaan gula menjelang Lebaran. Pemerintah juga mengalihkan gula rafinasi menjadi gula konsumsi untuk memenuhi kebutuhan pasar sebesar 250.000 ton. Dia berharap pengalihan itu bisa menekan harga gula.
Penindakan Tegas Pelaku Bisnis Nakal
Ditegaskan Mendag, berdasarkan hasil evaluasi, pantauan dan pengawasan di lapangan, harga gula yang tinggi disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, terganggunya supply gula impor karena beberapa negara menetapkan lockdown atau karantina wilayah.
Kedua, adanya mata rantai distribusi yang cukup panjang untuk sampai ke tangan konsumen. Ketiga, ada pelaku bisnis gula yang nakal baik produsen, distibutor, maupun pedagang di pasar yang menahan gula dan mempermainkan harga. Guna menekan laju melonjaknya harga gula hingga sesuai HET, ada lima langkah strategis yang diambil Kementerian Perdagangan.
Pertama, mengutamakan penyerapan pasokan gula dari tebu rakyat, dan untuk pemenuhan stok gula dalam negeri juga dilakukan impor raw sugar yang diolah menjadi Gula Kristal Putih (GKP) oleh BUMN dan Swasta, dan impor GKP langsung oleh BUMN.
Kedua, meminta produsen dan distributor untuk memutus mata rantai distribusi yang panjang sehingga gula tersebut bisa langsung ke pedagang pasar rakat dan ritel modern. Produsen yang mendapatkan penugasan mengolah gula impor raw sugar menjadi GKP harus menurunkan harga jual kepada Distributor maksimal Rp11.200/kg sehingga harga gula bisa disalurkan kepada ritel modern dan pasar rakyat sesuai HET.
Ketiga, meminta Produsen melakukan penyaluran gula langsung ke pasar rakyat baik kepada pedagang dan konsumen dengan melibatkan tim monitoring Kementerian Perdagangan dan Satgas Pangan dengan harga sesuai HET.
Keempat, melakukan operasi pasar gula langsung untuk menurunkan harga secara signifikan. Operasi pasar dilakukan melalui kerjasama dengan distributor gula yang menyalurkan gula secara langsung ke pasar dengan harga sesuai HET Rp12.500/kg.
Kelima, sebagai implementasi dari pengawasan yang dilakukan, Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga telah melakukan penindakan kepada distributor gula yang melakukan penyimpangan distribusi gula.
"Terbaru, Kementerian Perdagangan telah melakukan penindakan kepada distributor gula yang menjual kepada distributor kedua hingga distributor ke D-3 dan D-4 bahkan dijual lintas Provinsi dengan harga yang sudah mencapai Rp 13.000/kg, di Kota Malang, Jawa Timur. Penjualan ini masih harus melewati mata rantai agen dan pengecer sebelum sampai kepada konsumen akhir sehingga harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500/kg di tingkat konsumen sulit tercapai. Kemendag telah menyelidiki lebih lanjut temuan ini sebelum dijatuhkan sanksi pencabutan izin usaha dan dibawa ke ranah hukum oleh Satgas Pangan," tegasnya.
Sikap tegas ini, kata Mendag, akan dilakukan jika masih ada pelaku usaha yang berani melanggar aturan. Kemendag bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk memastikan tidak ada pelaku usaha yang mengambil keuntungan dan melakukan penimbunan barang kebutuhan pokok yang dapat merugikan semua pihak.
"Sekali lagi kami tegaskan, Kemendag dan Satgas Pangan akan menindak tegas semua pelaku usaha, produsen, distributor dan pedagang yang nakal. Saya minta media dan masyarakat ikut mengawasi dan melaporkan jika ada harga yang tidak wajar dan ada penyimpangan ke saya melalui hotline Kemendag dengan WA 08511111010," ujarnya.
Apresiasi Pasar Modern BSD yang Bersih
Dalam kesempatan ini,Mendag Agus juga mengapresiasi Pasar Modern BSD yang telah disiplin menerapkan Protokol Kesehatan dalam operasional sehari-hari. Para pedagang dan pembeli memakai masker dan menggunakan sarung tangan serta rajin mencuci tangan dengan sabun.
Kondisi pasar juga bersih tertib dan tertata baik.
"Saya apresiasi Pasar Modern BSD ini dan saya minta semua pasar mencontoh penerapan protokol kesehatan di pasar ini. Sangat baik, bersih sehingga nyaman, adem untuk berbelanja," ujarnya.
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diani mengaku sangat berterima kasih atas intervensi Kementerian Perdagangan melalui Operasi Pasar Gula ini sehingga harga gula yang sebelumnya cukup tinggi sekarang turun menjadi Rp12.500/kg, sudah sesuai HET.
Sedangkan Kepala Satgas Pangan Brigjen Daniel Tahi Monang Silitonga menegaskan kembali bahwa Kemendag telah mengalurkan OP sbesar 36.500 ton sehingga sangat membantu masyarakat Indonesia menghadapi Lebaran esok hari. Daniel meminta seluruh masyarakat melaporkan segala bentuk penyimpangan dan kenaikan harga kebutuhan pokok yang tidak wajar khususnya gula.
"Laporkan ke kami dan kami akan turun untuk melakukan penindakan," tandasnya.
(dob/dob) Next Article Disentil Jokowi Gula Mahal, Mendag Agus Gelar Operasi Pasar
Hal ini dilakukan untuk menekan harga gula yang masih bergerak di atas harga eceran tertinggi (HET), terutama di pasar rakyat, hingga menjelang Lebaran 2020. Total Operasi Pasar Gula hingga saat ini mencapai 36.500 ton di seluruh daerah.
Mendag Agus berkomitmen akan melakukan tindakan tegas jika masih ada produsen, distributor, dan pedagang yang masih berani melakukan penyimpangan dan mempermainkan harga gula.
"Saya berharap dengan operasi pasar ini, harga gula kembali normal. Saya juga ingatkan lagi, kami bersama Satgas Pangan akan segera menindak tegas segala penyimpangan dan mempermainkan harga gula di pasaran," tegas Mendag.
Sebelum Operasi Pasar gula dilaksanakan, Mendag Agus melakukan peninjauan harga-harga di pasar bersama Satgas Pangan Brigen Daniel Tahi Monang Silitonga, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diani, Sekretaris Jenderal Kemendag Oke Nurwan, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Suhanto, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana, Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Veri Anggrijono dan Irjen Kemendag Srie Agustina serta Direktur Bapokting Susi, Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Ojak Manurung serta Kepala Biro Humas Olvy Andrianita.
"Hari ini saya ke Pasar Senen, Pasar Serpong dan Pasar BSD. Harga-harga relatif stabil seperti harga ayam, harga daging sapi. Harga bawang putih dan bombay juga sudah jauh turun. Hanya dua komoditi yaitu bawang merah dan gula harganya masih di atas HET. Namun dengan Operasi Pasar yang terus dilakukan ini, harga perlahan komoditi bapok tersebut turun. Saat ini harga rata-rata gula secara nasional telah mengalami penurunan sebesar 10,38% dibandingkan dengan bulan lalu sehingga menjadi Rp16.000/kg," jelas Mendag.
![]() |
Kebijakan OP Gula ini yang telah dilaksanakan di sejumlah pasar di berbagai daerah di Indonesia, seperti Kota Tangerang, Bogor, Serang, dan DKI Jakarta ini mampu untuk memotong diatribusi yang panjang dan menekan laju melonjaknya harga gula ini kendati belum semuanya tertekan sesuai HET.
Langkah mempercepat penambahan pasokan sangat penting untuk mengendalikan harga. Untuk itu, Pemerintah juga selalu berkoordinasi dengan produsen sampai distributor. Mendag Agus berharap langkah-langkah yang disiapkan tersebut bisa membuat harga gula di pasaran mulai normal kembali.
"Kami membuat kesepakatan dengan produsen agar menjual gula ke distributor paling mahal Rp11.200/kg. Harapan kami distributor akan menjual ke pengecer akhir paling tinggi adalah Rp 12.000/kg. Dengan demikian ritel modern dan para pengecer di pasar-pasar bisa menjual gulanya dengan HET," tutur Menteri Agus Suparmanto.
Menurutnya, persoalan virus corona membuat rantai pasok menjadi tidak mudah karena banyak negara membuat kebijakan lockdown sehingga juga membuat pasokan gula dari luar terhambat masuk ke dalam negeri dan membuat harga gula mengalami kenaikan. Namun saya menjamin untuk harga gula di ritel modern sesuai dengan HET Rp12.500/kg di seluruh Indonesia.
Dijelaskan, terhambatnya distribusi komodiitas rasa manis ini selain di sejumlah daerah menerapkan PSBB dan beberapa negara melakukan lockdown atau karantina wilayah sehingga jalur perdagangan internasional menjadi terhambat di tengah penyebaran virus corona. Jadwal kedatangan gula impor akhirnya ikut tertunda.
Di sisi lain, proses penggilingan tebu rata-rata baru dilakukan bulan depan sehingga gula konsumsi yang diproduksi di dalam negeri baru bisa masuk ke pasar pada Juni 2020 mendatang.
"Kalau barangnya sudah ada, pemerintah bisa memasok ke pasar modern atau toko ritel. Berikan stok yang banyak ke ritel, karena toko ritel takut kalau menjual di atas HET. Kalau stok gula di toko ritel banyak, mau tidak mau yang di pasar tradisional akan turun," tutur Mendag Agus.
Seperti diberitakan sebelumnya, upaya membanjiri pasar juga dilakukan dengan menugaskan Perum Bulog menyalurkan stok gula. Kemendag juga menugaskan tiga BUMN untuk mengimpor gula kristal putih ( GKP) yaitu Bulog 50 ribu ton, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia ( PPI) 50 ribu ton, Rajawali Nusantara Indoneaia (RNI) 50 ribu ton.
Perum Bulog telah merealisasikan penugasan dan telah menggelontorkan gula kristal putih (GKP) atau gula pasir yang biasa dikonsumsi masyarakat sebanyak 22 ribu ton hingga akhir pekan ini untuk menjamin ketersediaan gula menjelang Lebaran. Pemerintah juga mengalihkan gula rafinasi menjadi gula konsumsi untuk memenuhi kebutuhan pasar sebesar 250.000 ton. Dia berharap pengalihan itu bisa menekan harga gula.
![]() |
Penindakan Tegas Pelaku Bisnis Nakal
Ditegaskan Mendag, berdasarkan hasil evaluasi, pantauan dan pengawasan di lapangan, harga gula yang tinggi disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, terganggunya supply gula impor karena beberapa negara menetapkan lockdown atau karantina wilayah.
Kedua, adanya mata rantai distribusi yang cukup panjang untuk sampai ke tangan konsumen. Ketiga, ada pelaku bisnis gula yang nakal baik produsen, distibutor, maupun pedagang di pasar yang menahan gula dan mempermainkan harga. Guna menekan laju melonjaknya harga gula hingga sesuai HET, ada lima langkah strategis yang diambil Kementerian Perdagangan.
Pertama, mengutamakan penyerapan pasokan gula dari tebu rakyat, dan untuk pemenuhan stok gula dalam negeri juga dilakukan impor raw sugar yang diolah menjadi Gula Kristal Putih (GKP) oleh BUMN dan Swasta, dan impor GKP langsung oleh BUMN.
Kedua, meminta produsen dan distributor untuk memutus mata rantai distribusi yang panjang sehingga gula tersebut bisa langsung ke pedagang pasar rakat dan ritel modern. Produsen yang mendapatkan penugasan mengolah gula impor raw sugar menjadi GKP harus menurunkan harga jual kepada Distributor maksimal Rp11.200/kg sehingga harga gula bisa disalurkan kepada ritel modern dan pasar rakyat sesuai HET.
Ketiga, meminta Produsen melakukan penyaluran gula langsung ke pasar rakyat baik kepada pedagang dan konsumen dengan melibatkan tim monitoring Kementerian Perdagangan dan Satgas Pangan dengan harga sesuai HET.
Keempat, melakukan operasi pasar gula langsung untuk menurunkan harga secara signifikan. Operasi pasar dilakukan melalui kerjasama dengan distributor gula yang menyalurkan gula secara langsung ke pasar dengan harga sesuai HET Rp12.500/kg.
Kelima, sebagai implementasi dari pengawasan yang dilakukan, Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga telah melakukan penindakan kepada distributor gula yang melakukan penyimpangan distribusi gula.
"Terbaru, Kementerian Perdagangan telah melakukan penindakan kepada distributor gula yang menjual kepada distributor kedua hingga distributor ke D-3 dan D-4 bahkan dijual lintas Provinsi dengan harga yang sudah mencapai Rp 13.000/kg, di Kota Malang, Jawa Timur. Penjualan ini masih harus melewati mata rantai agen dan pengecer sebelum sampai kepada konsumen akhir sehingga harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500/kg di tingkat konsumen sulit tercapai. Kemendag telah menyelidiki lebih lanjut temuan ini sebelum dijatuhkan sanksi pencabutan izin usaha dan dibawa ke ranah hukum oleh Satgas Pangan," tegasnya.
Sikap tegas ini, kata Mendag, akan dilakukan jika masih ada pelaku usaha yang berani melanggar aturan. Kemendag bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk memastikan tidak ada pelaku usaha yang mengambil keuntungan dan melakukan penimbunan barang kebutuhan pokok yang dapat merugikan semua pihak.
"Sekali lagi kami tegaskan, Kemendag dan Satgas Pangan akan menindak tegas semua pelaku usaha, produsen, distributor dan pedagang yang nakal. Saya minta media dan masyarakat ikut mengawasi dan melaporkan jika ada harga yang tidak wajar dan ada penyimpangan ke saya melalui hotline Kemendag dengan WA 08511111010," ujarnya.
Apresiasi Pasar Modern BSD yang Bersih
Dalam kesempatan ini,Mendag Agus juga mengapresiasi Pasar Modern BSD yang telah disiplin menerapkan Protokol Kesehatan dalam operasional sehari-hari. Para pedagang dan pembeli memakai masker dan menggunakan sarung tangan serta rajin mencuci tangan dengan sabun.
Kondisi pasar juga bersih tertib dan tertata baik.
"Saya apresiasi Pasar Modern BSD ini dan saya minta semua pasar mencontoh penerapan protokol kesehatan di pasar ini. Sangat baik, bersih sehingga nyaman, adem untuk berbelanja," ujarnya.
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diani mengaku sangat berterima kasih atas intervensi Kementerian Perdagangan melalui Operasi Pasar Gula ini sehingga harga gula yang sebelumnya cukup tinggi sekarang turun menjadi Rp12.500/kg, sudah sesuai HET.
Sedangkan Kepala Satgas Pangan Brigjen Daniel Tahi Monang Silitonga menegaskan kembali bahwa Kemendag telah mengalurkan OP sbesar 36.500 ton sehingga sangat membantu masyarakat Indonesia menghadapi Lebaran esok hari. Daniel meminta seluruh masyarakat melaporkan segala bentuk penyimpangan dan kenaikan harga kebutuhan pokok yang tidak wajar khususnya gula.
"Laporkan ke kami dan kami akan turun untuk melakukan penindakan," tandasnya.
(dob/dob) Next Article Disentil Jokowi Gula Mahal, Mendag Agus Gelar Operasi Pasar
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular