
New Normal Dorong Lowongan Kerja Baru, Tapi...

Jakarta, CNBC Indonesia - Lowongan pekerjaan diprediksi kembali akan terbuka setelah saat dimulainya periode new normal di banyak sektor ekonomi. Namun, dari segi intensitas diperkirakan bakal menyesuaikan dengan kebutuhan maupun kemampuan masing-masing perusahaan. Selain itu, otomatisasi juga akan menjadi pertimbangan di era new normal.
Potensi pegawai yang terpaksa menganggur bisa kembali mendapat pekerjaan dalam masa-masa new normal ini. Baik di kantor lama, atau mencari tantangan di tempat baru.
"Pasti akan utamakan yang dirumahkan. Kecuali ada jenis pekerjaan baru. Dalam penyesuaian-penyesuaian, terpaksa kita harus cari yang baru," kata Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial, Antonius Joenoes Supit kepada CNBC Indonesia, Rabu (10/6).
Ia menilai ke depan akan ada sejumlah penyesuaian terhadap kebutuhan di industri. Karenanya, bukan tidak mungkin bakal ada penyerapan tenaga kerja baru. Apalagi, tenaga kerja yang sesuai tetap dibutuhkan oleh pengusaha untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.
"Pasti akan ada jenis-jenis pekerjaan baru, akan selalu ada lah dengan perkembangan teknologi. Namun, saya kira dengan pengalaman ini orang cenderung mendorong mekanisasi, hadapi gini kan, mesin lebih fleksibel mengatur," sebutnya.
Senada dengannya, Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Johnny Darmawan mengingatkan potensi besar ancaman pegawai di sektor padat karya. Momen pandemi Covid-19 bisa membuat banyak pegawai yang kemarin dirumahkan, kini berpotensi tidak bisa kembali bekerja akibat otomatisasi di fasilitas kerja.
"Pengusaha punya kesempatan untuk otomatisasi atau digitalisasi. Namun itu kurangi orang, kurangi layer orang, kurangi broker-broker. Di Indonesia banyak sekali broker-broker. Ke depan buat perusahaan pasti banyak yang menggunakan itu. Suka nggak suka perusahaan pikirkan digitalisasi," sebut Johnny.
(hoi/hoi) Next Article Polemik Larangan Mudik & Kartu ATM Lama akan Diblokir