Suka Tidak Suka New Normal Sedot Kantong Pengusaha

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
10 June 2020 16:43
Restoran yang menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Restoran yang menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pengusaha diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan yang memadai saat fase new normal. Mulai dari penyediaan masker, cairan disinfektan, hand sanitizer, hingga sarana gedung dan lainnya.

Di perkantoran yang harus lebih ketat dalam penerapannya, semisal memasang dinding pembatas antara meja satu karyawan dan karyawan lain. Beragam fasilitas tersebut tentu memerlukan biaya lebih, namun mau tidak mau perlu dilakukan. Di sektor perhotelan disiapkan sekat-sekat khusus dan lainnya hingga pembatasan kursi 50%.

"Ini dilematis, sekarang perusahaan mau jalan nggak? Kan pemerintah sudah kompromi," kata Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Johnny Darmawan kepada CNBC Indonesia, Rabu (10/6).

Dengan berkompromi, maka perusahaan tetap bisa berjalan meski harus mengeluarkan biaya lebih besar. Namun, ada cara lain yang juga bisa dimanfaatkan. Di antaranya dengan melakukan pengaturan cara maupun jam kerja. Dengan demikian, tujuan dalam physical distancing tetap bisa dipenuhi.

"Pelaku usaha yang pas-pasan, misal yang paling gampang pasar yang punya lapak-lapak itu mungkin melakukan shift dengan konsep 50%. Gimana aturnya, mungkin ada pasar pagi dan pasar siang," sebut Johnny.

Bagi pelaku usaha di golongan kecil menengah tersebut, tidak bisa dihindari bahwa pemanfaatan fasilitas kesehatan baru cukup menguras kantong. Apalagi mereka umumnya tidak mendapatkan cashflow lancar dalam beberapa bulan terakhir. Namun demikian, Johnny yakin pelaku usaha tetap akan menjalankan protokol sesuai ketentuan yang berlaku.

"Jadi menurut saya kelihatannya perusahaan yang bakal kompromi," katanya.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Ellen Hidayat juga mengakui para mal harus mengeluarkan anggaran untuk persiapan new normal, seperti modifikasi lift hingga tambahan sarana lainnya. Namun, itu bagian dari tanggung jawab.

"Nggak apa sih karena demi kesehatan," kata Ellen.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Polemik Larangan Mudik & Kartu ATM Lama akan Diblokir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular