
Anies Longgarkan PSBB Jakarta, Aman Gak Nih...?
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
05 June 2020 11:23

Waktu pelonggaran pembatasan yang tidak tepat tentulah sangat membahayakan. Apalagi kalau sektor yang dipilih adalah sektor-sektor yang berisiko tinggi yang melibatkan kerumunan masa yang masif.
Berhubung vaksin efektif penangkal virus corona belum tersedia untuk publik dan masih dalam pengembangan, maka risiko terjadinya gelombang kedua wabah masih ada.
Proses pengembangan vaksin paling cepat membutuhkan waktu paling cepat 12-18 bulan. Itu pun timeline-nya dikebut dan prosesnya banyak yang dijalankan secara paralel. Kalaupun vaksin sudah benar-benar tersedia, maka tantangan untuk mewujudkan vaksinasi global masih lah besar.
Jika berkaca pada pandemi Flu Spanyol pada 1918 lalu saat perang dunia pertama (PD I) meletus, maka gelombang kedua wabah yang terjadi dampaknya justru lebih besar dan masif. Angka kematian di AS dan Inggris saat gelombang kedua wabah melonjak signifikan.
Oleh karena itu berbagai metrik yang digunakan untuk menentukan pelonggaran PSBB seperti tren ODP, PDP, jumlah kasus baru, kematian, laju reproduksi relatif hingga fasilitas kesehatan publik masih harus dimonitor secara ketat.
Langkah lain yang juga harus ditempuh adalah melakukan tes corona secara lebih masif dan contact tracing perlu digalakkan untuk mendeteksi berbagai kemungkinan termasuk kasus yang gejalanya tak terdeteksi.
Pelonggaran PSBB bukan berarti testing capacity diturunkan. Justru sebaliknya, kapasitas tes harus digenjot ditambah dengan pelacakan interaksi mengingat pelonggaran berarti mobilitas publik akan lebih masif dari periode saat pembatasan dilangsungkan.
Protokol kesehatan juga harus digalakkan di ruang-ruang publik seperti penggunaan masker saat keluar rumah, penerapan pola hidup higienis dengan mencuci tangan hingga rutin melakukan pengecekan suhu tubuh.
Tidak ada yang bisa memastikan apakah gelombang kedua wabah akan datang atau tidak. Untuk itu upaya preventif harus digeber. Mencegah lebih baik daripada mengobati bukan?
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
Berhubung vaksin efektif penangkal virus corona belum tersedia untuk publik dan masih dalam pengembangan, maka risiko terjadinya gelombang kedua wabah masih ada.
Proses pengembangan vaksin paling cepat membutuhkan waktu paling cepat 12-18 bulan. Itu pun timeline-nya dikebut dan prosesnya banyak yang dijalankan secara paralel. Kalaupun vaksin sudah benar-benar tersedia, maka tantangan untuk mewujudkan vaksinasi global masih lah besar.
Gelombang Kedua Wabah Flu Spanyol ![]() |
Oleh karena itu berbagai metrik yang digunakan untuk menentukan pelonggaran PSBB seperti tren ODP, PDP, jumlah kasus baru, kematian, laju reproduksi relatif hingga fasilitas kesehatan publik masih harus dimonitor secara ketat.
Langkah lain yang juga harus ditempuh adalah melakukan tes corona secara lebih masif dan contact tracing perlu digalakkan untuk mendeteksi berbagai kemungkinan termasuk kasus yang gejalanya tak terdeteksi.
Pelonggaran PSBB bukan berarti testing capacity diturunkan. Justru sebaliknya, kapasitas tes harus digenjot ditambah dengan pelacakan interaksi mengingat pelonggaran berarti mobilitas publik akan lebih masif dari periode saat pembatasan dilangsungkan.
Protokol kesehatan juga harus digalakkan di ruang-ruang publik seperti penggunaan masker saat keluar rumah, penerapan pola hidup higienis dengan mencuci tangan hingga rutin melakukan pengecekan suhu tubuh.
Tidak ada yang bisa memastikan apakah gelombang kedua wabah akan datang atau tidak. Untuk itu upaya preventif harus digeber. Mencegah lebih baik daripada mengobati bukan?
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular