Anies Longgarkan PSBB Jakarta, Ekonomi Siap 'Lari' Lagi!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 June 2020 15:07
Anies Baswedan, Konferensi Pers Status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta. Ist
Foto: Anies Baswedan, Konferensi Pers Status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta. Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun Gubernur Anies Rasyid Baswedan menyatakan bahwa Jakarta akan memasuki masa transisi, artinya sejumlah aktivitas masyarakat mulai diperbolehkan dengan rambu-rambu protokol kesehatan.

"Kami Gugus Tugas Covid-19 DKI Jakarta memutuskan untuk menetapkan status PSBB di diperpanjang dan menetapkan Juni sebagai masa transisi. Transisi ini kegiatan ekonomi bisa dilakukan bertahap dan ada batasan yang harus ditaati.

"Periode ini juga periode edukasi pembiasaan pada pola hidup sehat aman dan produktif, Fase pertama pelonggaran hanya atas kegiatan yang memiliki, satu manfaat besar bagi masyarakat, dua efek risiko yang terkendali. Fase pertama bisa tuntas akhir Juni," papar Anies dalam keterangan pers secara virtual, Kamis (4/6/2020).



Jadi meski secara legal formal masih PSBB, pemerintah provinsi Jakarta memberikan kelonggaran. Mulai besok, bahkan kegiatan di rumah ibadah sudah boleh dimulai kembali meski dibatasi kurang dari 25 orang dan kapasitas maksimal 50%.

Kemudian pada pekan kedua Juni, restoran sudah boleh melayani makan-minum di tempat dengan kapasitas maksimal 50%. Kegiatan industri lainnya seperti perindustrian dan pergudangan juga bisa bergulir kembali, lagi-lagi dengan pembatasan kapasitas maksimal 50%. Pada pekan kedua Juni, ojek (baik online maupun pangkalan) juga sudah boleh beroperasi dengan mematuhi protokol kesehatan seperti penumpang membawa helm sendiri.

Lalu pada pekan ketiga, tempat wisata seperti kebun binatang sudah bisa dibuka lagi. Begitu pula dengan pusat perbelanjaan, sudah boleh dikunjungi dengan kapasitas maksimal 50%.



Well, walau judulnya masih PSBB tetapi hawa pelonggaran sangat nyata. Mulai besok, Jakarta sudah mulai memasuki hidup normal yang baru alias new normal. Kegiatan yang selama berbulan-bulan 'terkunci' kini sudah dibuka kembali, meski dipirit-pirit.

Dari aspek ekonomi, kabar dari Balai Kota tentu menjadi angin segar. Roda ekonomi yang seret dan hampir tidak bergerak mulai besok mulai bergulir lagi.

Gara-gara pembatasan sosial (social distancing) untuk membatasi ruang gerak penyebaran virus corona, ekonomi Jakarta pada kuartal I-2020 tumbuh 5,06%. Ini menjadi laju paling rendah dalam 10 tahun terakhir.



Perlambatan di Jakarta mempengaruhi perekonomian nasional. Maklum, Jakarta menyumbang 18,1% terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Jakarta menjadi kontributor terbesar.

pdbBadan Pusat Statistik DKI Jakarta


Dengan dimulainya masa new normal di Jakarta, ada harapan pertumbuhan ekonomi akan terakselerasi. Sulit untuk berharap perbaikan terjadi pada kuartal II, karena waktunya tinggal kurang dari sebulan. Boleh lah kita mulai berharap ada perbaikan pada kuartal III.


IHS Markit menyebutkan aktivitas manufaktur Indonesia masih dalam fase penurunan atau kontraksi. Ini terlihat dari angka Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur yang berada di bawah 50.

Pada Mei, skor PMI manufaktur Indonesia adalah 28,6. Lebih tinggi ketimbang April yang sebesar 27,5 tetapi masih jauh dari level 50.

"Pandemi Covid-19 kembali menjadi penyebab umum penurunan manufaktur, menyebabkan penutupan besar-besaran sektor bisnis non-utama, kemandekan transportasi, dan berkurangnya permintaan barang-barang manufaktur. Output terus menurun pada kisaran parah pada Mei, ditambah dengan penurunan substansial permintaan baru, yang sebagian disebabkan oleh penurunan tajam penjualan ekspor," sebut keterangan tertulis IHS Markit.

Namun dengan dimulainya pelonggaran PSBB, IHS Markit menilai ada harapan ekonomi Indonesia bisa bangkit. Bernard Aw, Kepala Ekonom IHS Markit, memperkirakan PMI manufaktur pada Juni bisa naik lagi.

"Dengan pemerintah mempertimbangkan kembali membuka ekonomi secara bertahap mulai Juni, PMI mungkin akan naik pada bulan-bulan mendatang. Meskipun akan membutuhkan upaya yang lebih besar untuk memulihkan kerugian parah yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir," sebut Aw dalam keterangan tertulis.


Senada dengan IHS Markit, Mirae Asset dalam risetnya menyebutkan bahwa aktivitas ekonomi bakal bangkit mulai bulan ini. Bahkan bukan tidak mungkin PMI manufaktur bisa kembali ke zona ekspansi di atas 50.

"PSBB di jantung ekonomi Indonesia mulai berakhir pekan ini. Ke depan, perusahaan akan mulai memproduksi berbagai produk non-esensial yang terhenti dalam dua bulan ini. Namun yang lebih penting, kita harus melihat dulu apakah masyarakat akan kembali melakukan konsumsi secara konsisten," tulis Anthony Kevin, Ekonom Mirae Asset.

Mirae Asset memperkirakan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) -1,5% pada kuartal II. Namun pada kuartal III ekonomi diramal bisa tumbuh 1,5% dan menjadi 4,5% pada kuartal IV seiring kembalinya aktivitas masyarakat.

growthMirae Asset


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular