BPS Bawa Kabar Baik dan Kabar Buruk, Mau yang Mana?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 May 2020 10:45
Aktifitas Peti Kemas di Daerah Priok. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Ilustrasi Pelabuhan (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Namun, ada pula kabar buruk yang sayangnya harus dicatat. Kabar ini datang dari sisi impor.

Pada April 2020, impor Indonesia adalah US$ 12,54 miliar. Terkontraksi dalam yaitu mencapai 18,58% YoY. Ini adalah penurunan paling tajam sejak Oktober 2015.

Lho, impor turun kok berita buruk? Masalahnya, yang turun adalah impor barang yang dibutuhkan untuk proses produksi di dalam negeri yaitu bahan baku/penolong dan barang modal.

Pada April 2020, impor bahan baku/penolong ambles 19,13% YoY dan impor barang modal ambrol 17,11% YoY. Secara kumulatif, impor bahan baku/penolong sepanjang Januari-April 2020 bernilai US$ 39,05 miliar, turun 7,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan impor barang modal adalah US$ 7,83 miliar, anjlok 14,12% dibandingkan periode yang sama pada 2019.

Penurunan impor bahan baku/penolong dan barang modal memberi gambaran bahwa industri dalam negeri masih lesu. Ke depan, sepertinya produksi industri Tanah Air masih belum bisa digenjot.


"Penurunan impor ini perlu kita perhatikan dan kita waspadai, karena penurunan impor bahan baku akan berpengaruh kepada pertumbuhan industri dan perdagangan. Sementara penurunan impor barang modal nantinya akan berpengaruh besar kepada komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto atau investasi di pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran," kata Ketjuk, sapaan akrab Suhariyanto.

Di satu sisi, ekspor punya prospek cerah dan mampu menyumbang kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun di sisi lain, investasi sepertinya masih lesu sehingga kemungkinan bakal terkontraksi dan menjadi faktor pengurang pertumbuhan ekonomi.

Jadi, risiko bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan tinggi. Selama pandemi virus corona belum berakhir, sulit untuk berharap hidup bisa tenang.


TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular