Urusan Ekspor, RI Masih Ketergantungan dari China & AS

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
15 June 2020 15:07
Kapal Perang Amerika di Laut China Timur (Twitter @USNavy)
Foto: Kapal Perang Amerika di Laut China Timur (Twitter @USNavy)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, posisi negara tujuan ekspor Indonesia pada Mei 2020 ini masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana negara China dan Amerika masih menjadi dua negara yang menjadi tujuan ekspor Indonesia.

Ia menjelaskan, ekspor Mei ke China tercatat US$ 2,21 miliar, disusul ekspor ke Amerika Serikat (AS) sebesar US$ 1,09 miliar dan ke Jepang sebesar US$ 830 juta. Ketiga negara ini menyumbang 41,82% dari total ekspor Indonesia.

Sementara ekspor ke Uni Eropa yang terdiri dari 27 negara tercatat sebesar US$ 890 juta di Mei 2020.

"Selama Mei 2020, ada beberapa negara yang ekspor kita kesana masih tumbuh," ujarnya, Senin (15/6/2020).

Adapun golongan barang ekspor yang meningkat pada Mei ini adalah besi dan baja US$ 130,6 juta yang utamanya dikirim ke China, Taiwan dan Korea Selatan dan kemudian kertas karton dan barang dari kertas dan karton US$ 48,2 juta yang utamanya ke China, Thailand dan Jepang.

Selanjutnya ada bijih, terak dan abu logam meningkat US$ 23,7 juta yang juga dikirim ke China, Jepang dan Spanyol. Lalu yang juga meningkat adalah ekspor pakaian dan aksesorisnya US$ 15,1 juta serta tembakau dan rokok US$ 13,6 juta.

Selain itu, golongan barang yang ekspornya turun adalah logam mulia, perhiasan/permata US$ 382,5 juta yang utamanya dikirim ke Swiss, Singapura dan Australia. Lalu ada bahan bakar mineral turun US$ 225,5 juta dengan tujuan ke China, India dan Malaysia dan minyak lemak hewan nabati turun 199,7 juta yang ditujukan ke India, China dan AS.

Secara kumulatif (Januari-Mei) 2020, total ekspor Indonesia mencapai US$ 64,46 miliar. Realisasi ini turun 5,96% dibandingkan tahun 2019 yang tercatat US$ 68,54 miliar.

Berikut 10 golongan barang yang di ekspor paling banyak hingga Mei 2020:

1. Bahan bakar mineral US$ 8,13 miliar
2. Lemak dan minyak hewan/nabati US$ 7, 51 miliar
3. Besi dan baja US$ 3,84 miliar
4. Logam mulia, perhiasan/permata US$ 3,79 miliar
5. Mesin dan perlengkapan elektrik US$ 3,36 miliar
6. Kendaraan dan bagiannya US$ 2,52 miliar
7. Karet dan barang dari karet US$ 2,12 miliar
8. Alas kaki US$ 2,10 miliar
9. Mesin dan peralatan mekanis US$ 2,02 miliar
10. Kertas, karton dan barang daripadanya US$ 1,71 miliar.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Impor Juga Tercatat Turun 0,75% ke US$ 13,35 Miliar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular