Internasional

Jepang Sudah Pakai Remdesivir Buat Pasien Covid-19, Sukses?

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
14 May 2020 19:22
A woman wearing a mask walks past a Japanese flag Wednesday, March 11, 2020, in Tokyo. For most people, the new coronavirus causes only mild or moderate symptoms, such as fever and cough. For some, especially older adults and people with existing health problems, it can cause more severe illness, including pneumonia. The vast majority of people recover from the new virus. (AP Photo/Jae C. Hong)
Foto: Jepang (AP/Jae C. Hong)

Tokyo, CNBC Indonesia - Jepang telah mulai menggunakan obat remdesivir dari Gilead Sciences Inc untuk mengobati pasien yang sakit parah akibat terinfeksi virus corona baru penyebab Covid-19.

Terapi dengan remdesivir itu dilakukan hanya beberapa hari setelah pemerintah memberikan persetujuan penggunaan darurat obat itu, kata pejabat Kementerian Kesehatan Jepang Yasuyuki Sahara melalui email, Kamis (14/5/2020).

"Perawatan menggunakan remdesivir buatan perusahaan Amerika Serikat (AS) itu telah didistribusikan ke rumah sakit di Jepang sejak 11 Mei dan sedang digunakan untuk pasien dalam perawatan intensif atau mereka yang menggunakan ventilator," kata Sahara.

 



Jepang membuat remdesivir sebagai obat pertama yang disahkan di negara itu untuk mengobati Covid-19 pada 7 Mei.

Sahara menolak membeberkan mengenai jumlah remdesivir yang diberikan Gilead. Namun, dia mengatakan bahwa pasokan global atas obat itu sangat terbatas, sebagaimana dilaporkan Reuters.



Sebelumnya, pascapemerintah AS mengizinkan penggunaan remdesivir buatan Gilead untuk keperluan darurat di AS pada 1 Mei, perusahaan yang berbasis di California itu mengatakan akan menyumbangkan 1,5 juta dosis pertama remdesivir.

Seorang juru bicara perusahaan mengatakan bahwa sebagian dari pasokan itu telah diberikan kepada pemerintah Jepang. Namun ia tidak memberikan perincian yang lebih spesifik.

Jepang saat ini memiliki 16.049 kasus Covid-19, di mana 678 orang di antaranya telah meninggal dunia dan 8.920 orang sembuh, menurut Worldometers.

[Gambas:Video CNBC]


(res/miq) Next Article Kabar Baik! AS Sebut Obat Gilead Efektif Sembuhkan Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular