
Kabar Buruk! India Batasi Ekspor 'Obat Corona' Remdesivir

Jakarta, CNBC Indonesia - India kembali mencatat rekor kasus positif Covid-19. Data Kementerian Kesehatan India melaporkan adanya peningkatan kasus signifikan enam hari berturut-turut.
Akibatnya, India kini resmi melarang ekspor obat anti-virus Remdesivir dan bahan aktif farmasi per Minggu (11/4/2021). Langkah ini diambil karena permintaan lokal yang melonjak dan kekurangan pasokan di beberapa daerah.
"Banyak kerabat pasien yang tergesa-gesa membuat antrian beberapa kilometer untuk membeli Remdesivir. Ini terlihat di luar beberapa rumah sakit besar di negara bagian barat Gujaratm" kata sumber Reuters menceritakan sulitnya memperoleh obat tersebut, dikutip Senin (12/4/2021).
Remdesivir sendiri adalah obat antivirus yang telah diizinkan badan obat-obatan AS, FDA, dan dianggap potensial untuk membantu mengobati infeksi corona. Terutama bagi pasien berat dan kritis.
Obat ini diproduksi perusahaan AS Gilead. Di India tujuh perusahaan mendapat lisensi.
Pabrik India memproduksi dengan kapasitas 3,9 juta unit per bulan, untuk penggunaan lokal dan ekspor ke lebih dari 100 negara. Perusahaan tersebut adalah Cipla Ltd, Dr Reddy`s Laboratories Ltd, Hetero Labs Ltd, Jubilant Life Sciences Ltd, Biocon Ltd`s Syngene, Zydus Cadila Healthcare Ltd dan unit Mylan di India.
Selain larangan ekspor Remdesivir, kementerian kesehatan mengatakan bahwa produsen telah diminta untuk meningkatkan pasokan. India, yang dikenal sebagai apotek dunia, telah menghentikan ekspor utama vaksin virus corona meskipun pasokannya juga menipis di beberapa negara bagian.
Sementara itu, jumlah kasus harian corona India tercatat 168.912 per Senin. Ini membuat kasus di India secara resmi menyalip Brasil.
Kasus keseluruhan di negeri "Tuan Takur" itu kini mencapai 13,53 juta. Persis di bawah Brasil dengan 13,45 juta namun masih di bawah Amerika Serikat (AS) dengan 31,2 juta.
Kematian baru di India juga bertambah 904 orang dan menjadikan total pasien meninggal menjadi 170.179 kasus. Sementara itu, terdapat 12,1 juta kasus pasien berhasil sembuh per hari ini.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPOM Restui 2 Obat & 14 Produk Herbal Untuk Pasien Corona
