
Gegara Corona, Puasa-Lebaran Jadi Penuh Keprihatinan
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 May 2020 09:27

Keprihatinan pada musim Ramadan-Idul Fitri juga tergambar dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). BI melaporkan IKK pada April 2020 sebesar 84,8. Turun drastis dari bulan sebelumnya yaitu 113,8 sekaligus menjadi yang terendah sejak Juli 2008!
IKK menggunakan angka 100 sebagai titik start. Di atas 100 berarti konsumen pede, sebaliknya kalau di bawah 100 konsumen pesimistis.
Diblejeti sedikit lebih dalam, IKK terbagi dalam dua sub-indeks besar yaitu Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). Dari dua sub-indeks ini, IKE yang mengalami penurunan paling dalam hingga ke 62,8.
"Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini melemah cukup dalam, ditengarai akibat dampak penyebaran Covid-19," sebut keterangan tertulis BI.
IKE dibagi lagi menjadi tiga sub-indeks yaitu Penghasilan Saat ini, Ketersediaan Lapangan Kerja, dan Pembelian Barang Tahan Lama. Ketiganya menurun drastis dan berada di bawah 100.
Namun dari tiga sub-indeks di IKE, paling parah dialami Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja. Pandemi virus corona yang memaksa orang-orang 'terpenjara' di rumah membuat aktivitas ekonomi mati suri sehingga lapangan kerja semakin sempit.
"Penurunan optimisme konsumen seiring dengan keyakinan terhadap ketersediaan lapangan kerja yang semakin menurun. Hal tersebut disebabkan banyaknya pengurangan tenaga kerja yang dilakukan oleh perusahaan akibat pandemi Covid-19. Tercatat menurut data Kementerian Ketenagakerjaan per 20 April, jumlah tenaga kerja yang dirumahkan dan terkena PHK telah mencapai 2,08 juta pekerja," papar laporan BI.
Cerita pedih akibat wabah virus corona memang seakan tanpa henti. Bahkan virus ini sudah merenggut momen yang seharusnya menjadi saat-saat yang penuh tawa dan gembira-ria yaitu Ramadan-Idul Fitri.
Semoga cobaan ini segera berlalu...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
IKK menggunakan angka 100 sebagai titik start. Di atas 100 berarti konsumen pede, sebaliknya kalau di bawah 100 konsumen pesimistis.
Diblejeti sedikit lebih dalam, IKK terbagi dalam dua sub-indeks besar yaitu Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). Dari dua sub-indeks ini, IKE yang mengalami penurunan paling dalam hingga ke 62,8.
"Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini melemah cukup dalam, ditengarai akibat dampak penyebaran Covid-19," sebut keterangan tertulis BI.
IKE dibagi lagi menjadi tiga sub-indeks yaitu Penghasilan Saat ini, Ketersediaan Lapangan Kerja, dan Pembelian Barang Tahan Lama. Ketiganya menurun drastis dan berada di bawah 100.
Namun dari tiga sub-indeks di IKE, paling parah dialami Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja. Pandemi virus corona yang memaksa orang-orang 'terpenjara' di rumah membuat aktivitas ekonomi mati suri sehingga lapangan kerja semakin sempit.
"Penurunan optimisme konsumen seiring dengan keyakinan terhadap ketersediaan lapangan kerja yang semakin menurun. Hal tersebut disebabkan banyaknya pengurangan tenaga kerja yang dilakukan oleh perusahaan akibat pandemi Covid-19. Tercatat menurut data Kementerian Ketenagakerjaan per 20 April, jumlah tenaga kerja yang dirumahkan dan terkena PHK telah mencapai 2,08 juta pekerja," papar laporan BI.
Cerita pedih akibat wabah virus corona memang seakan tanpa henti. Bahkan virus ini sudah merenggut momen yang seharusnya menjadi saat-saat yang penuh tawa dan gembira-ria yaitu Ramadan-Idul Fitri.
Semoga cobaan ini segera berlalu...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Most Popular