Sindir Pengusaha, Buruh: Tak Bayar THR, Untungnya ke Mana?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
04 May 2020 13:46
Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengungkapkan banyak perusahaan yang ternyata mampu membayar upah dan tunjangan hari raya (THR) secara penuh, meski saat ini operasional perusahaan sedang tidak berjalan akibat masa pandemik virus korona. Hal ini harusnya menjadi contoh bagi pengusaha lain, utamanya yang mampu agar tetap membayar sesuai kemampuan.

"Perusahaan banyak yang baik buktinya Denso, Yamaha Music, Peni dan HM Sampoerna bayar upah penuh dan THR penuh, buktinya bisa. Kenapa yang lain nggak bisa? oke kalau ada perusahaan menengah atas katakan nggak sanggup, periksa, audit. Itu lebih fair," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (4/5).

Ungkapan Said Iqbal itu tidak lepas dari banyaknya pengusaha yang mengeluh tidak mampu membayar THR secara penuh. Ia menilai tidak adil jika dalam keadaan merugi saat ini, hanya buruh yang dikorbankan dengan PHK maupun dirumahkan. Padahal, mereka berasal dari perusahaan besar dengan keuntungan yang juga besar dari tahun ke tahun.



Agar adil, perusahaan yang mengklaim tidak mampu membayar THR dan upah penuh, harus dilakukan audit. Jika ternyata merugi besar di tahun ini, maka ada toleransi, itu pun perlu dilihat lagi laporan keuangan perusahaan dalam 1-2 tahun terakhir. Jika ternyata memiliki untung besar, maka seharusnya ada kas yang bisa digunakan bertahan, utamanya tidak melakukan PHK terhadap buruh.

"Masa sekelas Kahatex perusahaan raksasa yang di Bandung bayar THR di bawah 100%. Kan nggak masuk akal, untung selama ini kemana. Masa rugi sebulan dua bulan untung 2 tahun nggak dibagi ke buruh, mereka ambil semua. Itu kan nggak fair," sebut Said Iqbal.

"Atau kalau hotel bintang 5 tiba-tiba nggak bayar THR kan ngaco itu. Ngga mungkin hotel sekelas Sahid, puluhan tahun untungnya kemana," sebutnya.



[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article THR 3 Minggu Lagi, 50% Pengusaha Tak Kuat Bayar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular