Di Bandara Terjadi Penumpukan Kargo Saat Corona, Kok Bisa?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
30 April 2020 15:45
In this photo taken on Sunday, March 22, 2020, and distributed by Russian Defense Ministry Press Service, a military truck loads on board of an Il-76 cargo plane in Chkalovsky military airport outside Moscow, Russia. Nine hulking Il-76 cargo planes are being loaded at the Chkalovsky military airport in Moscow as Russia prepares to send medical personnel and supplies to Italy to help the country's efforts against the coronavirus. The mission include eight mobile medical teams along with medical equipment and aerosol disinfection trucks is to begin Sunday, one day after Russian President Vladimir Putin offered the aid in a telephone conversation with Italian Prime Minister Giuseppe Conte, whose country has confirmed more than 53,000 coronavirus cases and over 4,800 deaths. (Alexei Yereshko, Russian Defense Ministry Press Service via AP)
Foto: Ilustrasi (AP/Alexei Yereshko)
Jakarta, CNBC Indonesia - Penghentian layanan penerbangan sempat berdampak pada penumpukan ratusan ton kargo di bandara. Distribusi logistik melalui angkutan udara terhambat, sejak adanya penghentian operasional sejumlah penerbangan.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita, menjelaskan, penumpukan sudah terjadi sejak 2 pekan lalu, termasuk di Bandara Soekarno-Hatta.

Dia mengaku, kapasitas pengangkut kargo udara memang menurun hingga 80% seiring penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah wilayah.

"Penghentian penerbangan komersial untuk penumpang akhirnya berdampak pada kargo udara, karena selama ini kargo udara 98% memakai pesawat komersial yang mengangkut penumpang juga," kata Zaldy Ilham Masita ketika berbincang dengan CNBC Indonesia, Kamis (30/4/20).



Ironisnya kondisi ini terjadi justru ketika pemerintah gencar menyerukan agar angkutan logistik tak terganggu. Nyatanya, sejumlah komoditas yang selama ini mengandalkan angkutan udara malah menumpuk di sejumlah bandara.

"Mayoritas barang yang lewat kargo udara adalah bahan makanan, alat kesehatan, dan spareparts," imbuhnya.

Beruntung kondisi tersebut tak berlarut-larut. Saat ini, sejumlah maskapai sudah kembali menambah armada untuk mengangkut barang-barang yang menumpuk.

"Penumpukan terjadi sejak 2 minggu di bandara-bandara transit karena banyaknya pesawat yang cancel. Mulai kemarin sudah mulai terurai dengan mulainya pesawat kargo yang dioperasikan oleh Garuda dan Citilink," katanya.



[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Kacau! Kargo Numpuk di Bandara, Ongkos Logistik Bengkak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular