Teten Ungkap Bisnis UMKM yang Bertahan dari Hantaman Corona

Hidayat Arif Subakti, CNBC Indonesia
29 April 2020 21:02
Menteri Koperas Teten Masduki (CNBC Indonesia/Monica)
Foto: Menteri Koperas Teten Masduki (CNBC Indonesia/Monica)
Jakarta, CNBC Indonesia - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini memang tengah menghadapi hantaman yang cukup keras akibat serangan pandemi COVID-19. Jika pada krisis 1998 dan 2008 UMKM disebut sebagai penyelamat dan tumpuan ekonomi, namun kini UMKM menjadi sektor yang paling lemah akibat merebaknya COVID-19.

Menteri Kooperasi dan UMKM, Teten Masduki mengakui UMKM merupakan yang paling terdampak oleh COVID-19. Lalu, apakah yang membuat UMKM sangat terpukul saat ini?

"Memang karakter UMKM bersifat harian dan banyak yang mengandalkan interaksi fisik, selain itu belum semuanya masuk ke paket online, dan dengan kebijakan PSBB dan jaga jarak membuat UMKM terganggu, umumnya memang permintaan menurun sehingga sebagian besar tidak bisa berusaha walaupun ada sebagian UMKM yang masih beroperasi yang kalo kita lihat data penjualan di online, cukup bagus, " ujar Teten dalam dialog bersama Closing Bell, CNBC Indonesia, Rabu (29/04/2020).

Menurut Teten Masduki, di tengah wabah COVID-19 saat ini, tidak semua UMKM mengalami kerugian. Beberapa UMKM bahkan ada yang mendapatkan sejumlah keuntungan dengan adanya COVID-19.

"Untuk penjualan produk hobi outdoor dan indoor itu naik 70 persen, produk kesehatan seperti masker, hand sanitizer, termometer itu naik 90 persen, bahkan produk makanan dan minuman herbal naik 200 persen, dan juga produk bahan pokok naik 300 sampai 350 persen itu data di e-commerce, peningkatan yang lain juga sama, alat kesehatan itu meningkat luar biasa, jadi memang ada yang terdampak tapi ada peluang untuk peningkatan usaha dan alih usaha," ungkap Teten.



Smpai saat ini masih banyak UMKM yang belum dapat beroperasi karena turunnya pendapatan. Beberapa pelaku usaha juga harus melakukan PHK kepada sejumlah karyawan karena besarnya pengeluaran yang harus dibayarkan.

Teten Masduki mengatakan, sampai saat ini pemerintah tengah melakukan pendataan mengenai jumlah total dari UMKM yang tengah merugi akibat COVID-19. Pemerintah juga akan memberikan beberapa kemudahan bagi para pelaku UMKM, mulai dari penundaan cicilan kredit serta sejumlah bantuan sosial.

"Yang akan mendapat prioritas ini adalah UMKM yang pinjamannya 500 juta ke bawah, ini sudah ada kebijakannya, baik itu debitur penerima KUR .....,lalu dana ultra mikro yang disalurkan lewat BLU (Badan Layanan Umum) di bawah kemenkeu, juga lewat PNM program Mekaar," kata Teten.


[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Hore! UKM Korban Banjir Dapat Bantuan Mesin Rp 4 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular