Berdamai dengan Covid-19, Ini Sederet Insentif untuk UMKM

Ratu Rina, CNBC Indonesia
14 May 2020 16:21
Kerajinan tangan dari enceng gondok
Foto: Kerajinan tangan dari enceng gondok "Sahabat Alam" (CNBC Indonesia/Yuni Astutik)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia harus bisa berdamai dengan Covid-19. Hal ini bertujuan untuk menyelamatkan kondisi sosial dan ekonomi.

"Disampaikan Pak Presiden bahwa yang terdampak bukan Indonesia sendiri tapi 213 negara lain. Arahan Bapak Presiden bagaimana berdamai dengan COVID-19, sehingga sosial ekonominya dampaknya tidak dalam dan terus menerus segera bisa keluar dari situasi ini," kata Airlangga dalam Diskusi Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Kamis (14/05/20).

Menurutnya, pemerintah telah berupaya menyelamatkan perekonomian dengan memberikan dukungan untuk dunia usaha khususnya UMKM, yang sangat terdampak pandemi Covid-19 ini. Dukungan yang diberikan yakni berupa pemerintah memberikan subsidi pajak.

"Pemerintah menanggung pembayaran pajak yang biasanya usaha UMKM di bawah 4,8 milyar omzetnya Itu dikenakan pajak 0,5% itu pemerintah yang bayar pajaknya untuk tahun ini di subsidi," tuturnya.


Selain itu, pemerintah memberikan subsidi bunga kepada pinjaman UMKM hingga Rp 500 juta sebesar 6% selama 3 bulan dan 3% selama 3 bulan. Sementara untuk pinjaman mikro di bawah Rp 10 juta akan diberikan subsidi bunga 6% selama 6 bulan.

Kemudian, "Untuk yang menengah itu di atas 500 juta sampai 10 miliar itu pemerintah mensubsidi 3% untuk 3 bulan pertama dan 3% lagi untuk 3 bulan kedua," ujarnya.

"Sehingga dana yang disediakan oleh pemerintah untuk mendukung usaha kecil menengah ini sebesar Rp 34,1 triliun," lanjutnya.

Pemerintah berharap insentif ini bisa membuat UMKM bertahan. Bagi UMKM yang belum mendapatkan dan menggunakan fasilitas online juga diharapkan untuk merambah ke online. Untuk itu, kata Airlangga, pemerintah telah menyediakan program pelatihan.

"Selain itu pemerintah juga mengingatkan bahwa potensi industri digital ini sampai tahun 2025 adalah USD 82 miliar. Sehingga dengan pandemi covid ini salah satu yang bisa memudahkan orang berusaha dalam keadaan normal baru adalah dengan menggunakan digital platform," paparnya.

"Tentu harapannya dengan kegiatan bangga buatan Indonesia, bangga beli buatan Indonesia ini akan menjadi momentum kebangkitan produk-produk Indonesia," pungkasnya.




(dru) Next Article Duh! Anak Cucu Usaha BUMN Dianggap Hambat UMKM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular