
Duh! Anak Cucu Usaha BUMN Dianggap Hambat UMKM
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
26 December 2019 16:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berharap UMKM di Indonesia bisa naik kelas. Produk yang dijual tidak hanya sekadar keripik dan sebagainya, tapi harus merambah komoditi unggulan.
Persoalannya bukan keluaran produk semata. Direktur UKM Center FEB UI Nining Soesilo menuturkan selama ini yang terjadi adalah iklim usaha tidak mendukung UMKM. Dia menyebut UMKM kerap bersaing dengan BUMN sehingga menimbulkan dugaan persaingan tidak sehat.
"Setiap UMKM mengeluh betapa sulitnya persaingan karena banyak campur tangan BUMN," katanya.
"BUMN dari usaha core, bisnis, restoran itu masuk sehingga UMKM susah sekali," kata Nining dalam sebuah diskusi yang dihadiri Teten Masduki di gedung Smesco, Jakarta, Kamis (26/12/2019).
Nining menyampaikan apresiasinya kepada Menteri BUMN Erick Thohir yang telah mengungkap jaringan usaha PT Garuda Indonesia Tbk mulai anak-cucu usaha setelah mencuatnnya dugaan penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton awal bulan ini. Garuda memiliki 7 anak perusahaan dan 19 cucu perusahaan dengan berbagai bidang usaha.
Menurut Nining, tentu sulit bagi UMKM untuk bersaing dengan BUMN. Sebagai contoh, manakala ada kegiatan, BUMN akan memakai anak usahanya di bidang perhotelan untuk menyediakan akomodasi.
"Mulai dari hotel, restoran, makanan. Saya bicara di acara BUMN, eh nginap di hotelnya," kata Nining yang mengaku telah membina pelaku UMKM selama 15 tahun.
Ia menilai perlu ada persaingan yang fair agar UMKM bisa naik kelas setidaknya untuk ke level menengah. "Saya setuju bubarin saja anak usaha, cucu usaha BUMN atau dikasih satu perusahaan BUMN saja," tambahnya.
Nining enggan menjelaskan rinci BUMN mana saja yang dianggap mengganggu iklim usaha UMKM. Ia mengatakan jumlahnya tidak mencapai 50% dari semua BUMN.
Menanggapi itu, Teten mengatakan akan meminta BUMN untuk tidak mengambil terlalu banyak pasar. Hal ini katanya sudah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
"Kita akan minta supaya perusahaan yang besar jangan ambil semua termasuk BUMN. BUMN jangan ambil semua. Pak Presiden berkali-kali mengatakan kasih untuk UKM," ucap Teten.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga sebelumnya pernah mengungkap ada 85 hotel yang dikelola anak-cucu usaha BUMN. Padahal BUMN yang berbisnis inti di bidang perhotelan hanya Hotel Indonesia Natour yang mengoperasikan beberapa hotel di bawah merek Inna Group Hotel.
"Kita lagi data semua. Nanti yang bisa dijadikan core business akan disatukan. Kalau bisa," kata Arya, Selasa (10/12/2019).
(hoi/hoi) Next Article Jokowi Kecewa! Program UMKM Masih Rutinitas & Monoton
Persoalannya bukan keluaran produk semata. Direktur UKM Center FEB UI Nining Soesilo menuturkan selama ini yang terjadi adalah iklim usaha tidak mendukung UMKM. Dia menyebut UMKM kerap bersaing dengan BUMN sehingga menimbulkan dugaan persaingan tidak sehat.
"Setiap UMKM mengeluh betapa sulitnya persaingan karena banyak campur tangan BUMN," katanya.
Nining menyampaikan apresiasinya kepada Menteri BUMN Erick Thohir yang telah mengungkap jaringan usaha PT Garuda Indonesia Tbk mulai anak-cucu usaha setelah mencuatnnya dugaan penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton awal bulan ini. Garuda memiliki 7 anak perusahaan dan 19 cucu perusahaan dengan berbagai bidang usaha.
Menurut Nining, tentu sulit bagi UMKM untuk bersaing dengan BUMN. Sebagai contoh, manakala ada kegiatan, BUMN akan memakai anak usahanya di bidang perhotelan untuk menyediakan akomodasi.
"Mulai dari hotel, restoran, makanan. Saya bicara di acara BUMN, eh nginap di hotelnya," kata Nining yang mengaku telah membina pelaku UMKM selama 15 tahun.
Ia menilai perlu ada persaingan yang fair agar UMKM bisa naik kelas setidaknya untuk ke level menengah. "Saya setuju bubarin saja anak usaha, cucu usaha BUMN atau dikasih satu perusahaan BUMN saja," tambahnya.
Nining enggan menjelaskan rinci BUMN mana saja yang dianggap mengganggu iklim usaha UMKM. Ia mengatakan jumlahnya tidak mencapai 50% dari semua BUMN.
Menanggapi itu, Teten mengatakan akan meminta BUMN untuk tidak mengambil terlalu banyak pasar. Hal ini katanya sudah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
"Kita akan minta supaya perusahaan yang besar jangan ambil semua termasuk BUMN. BUMN jangan ambil semua. Pak Presiden berkali-kali mengatakan kasih untuk UKM," ucap Teten.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga sebelumnya pernah mengungkap ada 85 hotel yang dikelola anak-cucu usaha BUMN. Padahal BUMN yang berbisnis inti di bidang perhotelan hanya Hotel Indonesia Natour yang mengoperasikan beberapa hotel di bawah merek Inna Group Hotel.
"Kita lagi data semua. Nanti yang bisa dijadikan core business akan disatukan. Kalau bisa," kata Arya, Selasa (10/12/2019).
(hoi/hoi) Next Article Jokowi Kecewa! Program UMKM Masih Rutinitas & Monoton
Most Popular