Blak-Blakan Buruh, Tak Happy dengan Kartu Prakerja

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
17 April 2020 20:11
hari buruh
Foto: Andrean Kristanto
Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan buruh menilai kartu prakerja yang diluncurkan pemerintah bermasalah. Selain soal target sasarannya, pelaksanaan teknis di lapangan juga bermasalah seperti sulitnya mendaftar.

Program andalan yang diklaim pemerintah ini mulanya diproyeksikan untuk menyalurkan pegawai terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk kembali bekerja melalui pelatihan. 

Seharusnya, pemerintah lebih bisa memastikan jaminan sosial yang lebih besar dari kartu prakerja. Bukan justru menjadi tameng dalam ketidakseriusan pemerintah akibat tidak beresnya pekerjaan yang lain.

"Kartu prakerja bagi buruh bermasalah, dalam artian orang yang dapat adalah yang ter-PHK dan ngga dibayar upahnya. Seharusnya proteksi pemerintah mencegah agar tidak terjadi PHK, karena ada kesan, kan udah ada kartu prakerja jadi di PHK ngga apa-apa dong," sebut Ketua Departemen Komunikasi dan Media Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kahar S. Cahyono kepada CNBC Indonesia, Jumat (17/4).



Menurutnya, tugas pemerintah adalah memastikan pegawai untuk tidak terkena PHK. Bukan sekedar imbauan agar tidak ada PHK, yang itu pun belum tentu diikuti oleh pelaku usaha. Kartu prakerja tidak seharusnya menjadi program cuci tangan pemerintah terhadap terjadinya PHK.

"Kalau ada anggapan itu celaka. Jadi kartu prakerja bukan untuk jaring pengaman, tapi justru mendorong perusahaan untuk PHK. Karena pemerintah seolah-olah mengamini di PHK nggak masalah. Padahal kalau kita lihat, nggak semua pekerja yang ter-PHK atau dirumahkan tanpa upah itu bisa dapat kartu prakerja," papar Kahar.

Memang, Untuk mengikuti mengikuti seleksi Kartu Prakerja, warga diminta melakukan ujian tes dasar dan ujian motivasi. Sebelumnya, mereka akan diminta untuk mengisi data berupa alamat email, foto selfie, hingga memasukkan nomor induk kependudukan (NIK).

Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja, Panji Winanteya Ruky mennjelaskan soal adanya tes kompetensi dasar dan tes motivasi tersebut. Ia mengungkapkan untuk penilaian tes kompetensi dasar, akan dinilai dari kemampuan calon menjawab dengan benar 15 pertanyaan yang ada.

"Tentunya tes kompetensi dasar sekali itu ada tesnya dan skornya. Dan jika memberikan jawaban yang benar, akan lolos," ucap Panji, (17/4/2020).

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Jeritan Pekerja ke Pengusaha: Ikuti Anjuran Kerja di Rumah!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular