Awas, Social Distancing Bisa Menjadi Social Unrest!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 April 2020 07:03
PHK Sepihak, FPBI Serukan Boikot Produk Arnots
Ilustrasi Demonstrasi Menolak PHK (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Virus corona kini sudah menyerang dapur rumah tangga. Tidak ada pekerjaan, tidak ada penghasilan, kalau begini terus mau makan apa?

Ini yang menjadi kekhawatiran banyak pihak. Lambat laun, kalau tidak tertangani dengan baik, virus corona bisa melahirkan keresahan sosial (social unrest).


"Kalau krisis kesehatan ini tidak dikelola dengan baik dan ketika bantuan dinilai tidak cukup membantu, maka Anda bisa melihat keresahan sosial," tegas Gita Gopinath, Kepala Ekonom Dana Moneter Internasional (IMF), dalam wawancara dengan Reuters.

Bank Pembangunan Asia (ADB) pun melihat risiko yang sama. Tidak hanya memukul ekonomi, virus corona juga bisa memunculkan ketegangan sosial.

"Gangguan produksi dan perdagangan sudah pasti terjadi dalam skala besar. Negara yang tergantung dari remitansi pekerja migran juga akan kesulitan karena banyak negara yang sudah menutup pintu bagi orang asing. Di negara dengan sistem jaring pengaman sosial yang lemah, hilangnya pekerjaan bisa memicu keresahan sosial," tulis ADB dalam laporan Asian Development Outlook 2020 edisi April 2020.

Bahkan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sampai memperingatkan risiko tersebut. Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, mengatakan pandemi virus corona bisa mengancam perdamaian dunia.

"Pandemi ini bisa menjadi ancaman bagi upaya kita untuk menjaga perdamaian dan keamanan. Ada risiko peningkatan keresahan sosial dan kekerasan, yang kemudian mengurangi kekuatan kita untuk melawan virus corona," tegas Guterres dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB belum lama ini, sebagaimana diwartakan Reuters.

Oleh karena itu, mari berharap pandemi virus corona segera teratasi. Jika tidak, maka penerapan social distancing akan semakin lama dan social distancing berisiko berubah menjadi social unrest. Amit-amit, tetapi ini adalah risiko yang harus masuk perhitungan para pengambil kebijakan.



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular