Lifting Minyak Kuartal I-2020 Anjlok, Cuma 701 Ribu Barel!

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
16 April 2020 20:00
Foto : REUTERS/Lucas Jackson/
Foto: REUTERS/Lucas Jackson/
Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi lifting minyak pada Kuartal I 2020 hanya mencapai 701,6 ribu barel per hari (MBPOD). Di bawah target APBN sebesar 755 MBPOD atau baru mencapai 92,9% dari target APBN. 

Juga masih di bawah realiasasi tahun 2019 sebesar 746,3 MBPOD dan target WP&B Tekhnis 704,3 MBPOD. Anjloknya lifting juga terjadi di sektor gas, di mana realiasasi Kuartal I hanya hanya mencapai 5.866 MMSCFD sementara target APBN sebesar 6.670 MMSCFD atau baru mencapai 87,9%.

SKK Migas menyampaikan jika tahun ini diprediksi lifting minyak akan turun menjadi 725 MBPOD atau turun sekitar 4% dari target tahun ini. Sementara untuk gas menjadi 5727 MMSCFD.

"Kita melakukan koordinasi dengan KKKS me-review rencana kerja, usulan WP&B 2020 kita cari jalan keluar agar berubahnya tidak terlalu lebar. Dengan harga minyak rendah keekonomian lapangan jadi terganggu," ungkap Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Kamis, (16/04/2020).



Lebih lanjut Dwi menerangkan, dampak anjloknya harga minyak akibat Covid-19 juga berdampak pada penerimaan Negara dan Cost Rec. Outlook Gross Revenue turun dari US$ 32 miliar menjadi US$ 19 miliar.

Selain itu, dampak Covid-19 juga membuat potensi mundurnya proyek Merakes ke tahun 2021, dan beberapa proyek yang akan onstream di tahun 2020 namun masih akan selesai di tahun ini. Beberapa upaya dilakukan SKK Migas menyikapi Covid-19 dan anjloknya harga minyak.

Seperti melakukan koordinasi dengan KKKS terkait review rencana Kerja 2020. Seperti diketahui ada 14 KKKS yang berniat merevisi target produksi. Mengajukan kepada MESDM usulan pemberian paket stimulus kepada KKKS. Meminta KKKS untuk melakukan negosiasi ulang kontrak-kontrak yang ada dalam rangka efisiensi biaya.

"Ajukan ke ESDM paket stimulus pada KKKS minta KKKS negosiasi ulang karena memang harga minya yang rendah efisisensi dari cost bisa diupayakan dengan salah satunya kita harap adanya potensi kesempatan renegosiasi," ungkapnya.


[Gambas:Video CNBC]




(gus) Next Article Sudah Diduga! Lifting Migas RI Anjlok Banget Terimbas Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular