
Internasional
Kasus Corona Tembus 4.500, Malaysia Perpanjang Lockdown
Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
11 April 2020 19:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona atau COVID-19 yang semakin meluas di Malaysia. Bahkan ini membuat pemerintah memperpanjang pembatasan pergerakan masyarakat atau movement control order (MCO/lockdown) di negeri jiran.
Lockdown diperpanjang selama dua pekan lagi dari 15 April hingga 28 April 2020. Ini kali kedua negara itu memperpanjang lockdown sejak diberlakukan 18 Maret lalu.
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan ini upaya pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus yang pertama ditemukan di Wuhan, China itu. Perpanjangan juga sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan dan pakar medis Malaysia.
"MCO telah membantu petugas kesehatan mengatasi penyebaran infeksi. Tetapi kita harus siap menghadapi situasi ini cukup lama," ujarnya yang dikutip dari Straits Times, Sabtu (11/4/2020).
"Mungkin akan berlangsung beberapa bulan lagi sebelum kita benar-benar dapat memastikan bahwa penyebaran telah telah 100% diatasi."
"Biarkan saya mengingatkan Anda bahwa perang terhadap COVID-19 belum berakhir. Pertarungan masih berlangsung. Kami sejauh ini baik-baik saja, jadi cukup semangat Anda dan terus berjuang."
Menurutnya, MCO telah memasuki hari ke 24 kemarin. Dari selama masa itu, sebagian besar dari 32 juta penduduk Malaysia telah tetap tinggal di rumah, kecuali mereka perlu membeli bahan makanan, obat-obatan atau makanan, atau untuk melakukan layanan penting.
Sebagai informasi, berdasarkan data Worldometer, Malaysia mencatat 4.530 kasus. Dengan total kematian 73 orang dan pasien sembuh 1.995.
Malaysia menjadi negara dengan kasus terbanyak di ASEAN, disusul Filipina (4.428) Indonesia (3.842) dan Thailand (2.518). Meski demikian kasus kematian tergolong rendah dibanding negara Filipina dan Indonesia.
(sef/sef) Next Article Kasus Melonjak 500, Malaysia Umumkan Lockdown
Lockdown diperpanjang selama dua pekan lagi dari 15 April hingga 28 April 2020. Ini kali kedua negara itu memperpanjang lockdown sejak diberlakukan 18 Maret lalu.
"MCO telah membantu petugas kesehatan mengatasi penyebaran infeksi. Tetapi kita harus siap menghadapi situasi ini cukup lama," ujarnya yang dikutip dari Straits Times, Sabtu (11/4/2020).
"Mungkin akan berlangsung beberapa bulan lagi sebelum kita benar-benar dapat memastikan bahwa penyebaran telah telah 100% diatasi."
"Biarkan saya mengingatkan Anda bahwa perang terhadap COVID-19 belum berakhir. Pertarungan masih berlangsung. Kami sejauh ini baik-baik saja, jadi cukup semangat Anda dan terus berjuang."
Menurutnya, MCO telah memasuki hari ke 24 kemarin. Dari selama masa itu, sebagian besar dari 32 juta penduduk Malaysia telah tetap tinggal di rumah, kecuali mereka perlu membeli bahan makanan, obat-obatan atau makanan, atau untuk melakukan layanan penting.
Sebagai informasi, berdasarkan data Worldometer, Malaysia mencatat 4.530 kasus. Dengan total kematian 73 orang dan pasien sembuh 1.995.
Malaysia menjadi negara dengan kasus terbanyak di ASEAN, disusul Filipina (4.428) Indonesia (3.842) dan Thailand (2.518). Meski demikian kasus kematian tergolong rendah dibanding negara Filipina dan Indonesia.
(sef/sef) Next Article Kasus Melonjak 500, Malaysia Umumkan Lockdown
Most Popular