
Ramalan BI: Inflasi April Rendah, Cuma 0,2%
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 April 2020 14:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi April 2020 masih rendah dan terkendali. Ada empat faktor yang membuat inflasi domestik 'jinak'.
"Perkembangan harga-harga di pasar itu terkendali dan rendah. Kami perkirakan bahwa berdasarkan SPH (Survei Pemantauan Harga) minggu ke-2, inflasi April berada di sekitar 0,2% month-to-month. Year-on-year juga rendah yaitu 2,08%," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam konferensi pers Perkembangan Ekonomi Terkini, Kamis (9/4/2020).
Faktor pertama yang membuat inflasi domestik tetap terjaga rendah adalah keberhasilan pemerintah pusat dan daerah dalam mengendalikan harga. Faktor kedua adalah tingkat pertumbuhan ekonomi akan lebih rendah dari produksi nasional, kesenjangan output masih negatif sehingga tidak menciptakan tekanan inflasi yang berlebihan.
Faktor ketiga, lanjut Perry, adalah pelemahan rupiah tidak banyak ditransmisikan oleh dunia usaha menjadi kenaikan harga. Faktor keempat adalah terjaganya ekspektasi inflasi.
(aji/aji) Next Article Permintaan Rendah, BI Ramal Inflasi RI Ikut Rendah
"Perkembangan harga-harga di pasar itu terkendali dan rendah. Kami perkirakan bahwa berdasarkan SPH (Survei Pemantauan Harga) minggu ke-2, inflasi April berada di sekitar 0,2% month-to-month. Year-on-year juga rendah yaitu 2,08%," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam konferensi pers Perkembangan Ekonomi Terkini, Kamis (9/4/2020).
Faktor pertama yang membuat inflasi domestik tetap terjaga rendah adalah keberhasilan pemerintah pusat dan daerah dalam mengendalikan harga. Faktor kedua adalah tingkat pertumbuhan ekonomi akan lebih rendah dari produksi nasional, kesenjangan output masih negatif sehingga tidak menciptakan tekanan inflasi yang berlebihan.
(aji/aji) Next Article Permintaan Rendah, BI Ramal Inflasi RI Ikut Rendah
Most Popular