BI Ramal Inflasi Bulan Ini Cuma 0,18%

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 April 2020 14:16
Pedagang menjajakan dagangannya di pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (13/3). Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,1 triliun untuk merevitalisasi setidaknya 1.037 pasar rakyat (tradisional) di tahun ini. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Ilustrasi Pasar Tradisional (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan laju inflasi April 2020 masih rendah. Penurunan harga sejumlah komoditas membuat inflasi domestik tetap terkendali.

Mengutip keterangan tertulis BI yang dirilis Jumat (24/4/2020), inflasi April secara bulanan (month-on-month/MoM) diperkirakan 0,18%. Ini membuat inflasi tahunan (year-on-year/YoY) menjadi 2,78%. Ini berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) pekan keempat April.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan menyumbang inflasi antara lain bawang merah (0,12%), emas perhiasan (0,09%), jeruk (0,05%), gula pasir (0,02%), air minum kemasan (0,02%), tempe, tahu mentah, beras, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (MoM). Sementara komoditas utama yang mengalami penurunan harga sehingga meredam inflasi misalnya cabai merah (-0,11%), daging ayam ras (-0,08%), telur ayam ras, bawang putih, dan angkutan udara masing-masing sebesar -0,01% (MoM).

"P
antauan inflasi pada minggu keempat April 2020 lebih rendah dibandingkan dengan minggu sebelumnya, terutama akibat masih turunnya harga cabai merah, daging ayam ras, bawang putih dan mulai turunnya harga jeruk. Sementara itu, sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga dari minggu sebelumnya yaitu bawang merah dan air minum kemasan," sebut keterangan BI.


(aji/aji) Next Article 'Emas Perhiasan & Gula Pasir Jadi Biang Kerok Inflasi April'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular