Inflasi RI Rendah, BI Ternyata Tak Happy

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
19 November 2021 11:29
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) ternyata tidak bahagia dengan situasi inflasi nasional yang amat rendah. Ini menunjukkan ekonomi tidak sepenuhnya pulih seperti yang diharapkan.

"Range kita 2-4%. artinya kalau di bawah 2%, sebenarnya bagi kami di bank sentral tidak happy," ungkap Dody Budi Waluyo, Deputi Gubernur BI dalam webinar bertema Sinergi Pemerintah, BI, dan OJK dalam Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional, Jumat (19/11/2021)

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Oktober 2021 tercatat inflasi 0,12% (mtm) sehingga inflasi IHK sampai Oktober 2021 mencapai 0,93% (ytd). Secara tahunan, inflasi IHK tercatat 1,66% (yoy), meningkat dari inflasi September 2021 sebesar 1,60% (yoy).

Rendahnya inflasi, menurut Dody menjadi indikasi masih lemahnya permintaan oleh masyarakat.

"Artinya permintaan masih rendah, ekonomi belum berjalan. Kita minta yang fit di Indonesia pada kisaran adalah 2-4%. Okelah di batas bawah 2% sudah cukup baik," jelasnya.

Ekonomi Indonesia yang tadinya mulai pulih pada kuartal II-2021 terpaksa kembali lesu akibat serangan varian delta covid-19 yang diikuti oleh pengetatan mobilitas masyarakat.

BI pun kini masih mendalami lebih lanjut kondisi tersebut. Sehingga bisa mengeluarkan bauran kebijakan yang menjadi solusi untuk mendorong pemulihan ekonomi lebih cepat.

"Kuncinya sekarang demand ini tumbuh, atau jangan-jangan demand sudah mulai tumbuh, jangan-jangan ada isu dengan supply-nya. Apakah supply-nya gak mampu untuk menahan kenaikan permintaan," ujarnya.

Ekspektasi BI, inflasi akan meningkat pada 2022 yaitu 2-4% seiring dengan perkembangan global dan pemulihan ekonomi nasional.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gubernur BI: Ada Risiko Kenaikan Inflasi Tahun Depan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular