Internasional

Duh! Gegara Corona, Iklan Lowongan Kerja di Australia Seret

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
07 April 2020 12:51
Iklan lowongan kerja di Australia mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari satu dekade terakhir.
Foto: Dolar Australia (REUTERS/Thomas White)
Jakarta, CNBC Indonesia - Iklan lowongan kerja di Australia mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari satu dekade terakhir. Hal ini terjadi akibat penyebaran virus corona (COVID-19) yang menutup berbagai bisnis dan berdampak pada permintaan tenaga kerja.

Grup Perbankan Australia dan Selandia Baru ANZ.AX pada Selasa (7/4/2020) menunjukkan angka total iklan pekerjaan turun 10,3% pada Maret, menghapus kenaikan 1,2% pada bulan sebelumnya, menjadi penurunan tertajam sejak Januari 2009, saat krisis keuangan global berkecamuk.

Iklan pekerjaan rata-rata mencapai 142.504 di bulan Maret dan turun 18.2% di bulan yang sama pada 2019 lalu.



Sebuah survei terpisah dari ANZ dan Roy Morgan juga menunjukkan sentimen konsumen memantul minggu lalu setelah dua bulan jatuh secara drastis. Indeks utama survei naik 10,1% dari minggu sebelumnya, namun masih dekat dengan posisi terendah yang terlihat pada resesi awal 1990-an.

"Konsumen hampir tidak bisa dikatakan ceria atau siap untuk dibelanjakan. Tapi senang mengomentari berita yang lebih baik," kata kepala ekonomi Australia ANZ, David Plank, dikutip dari Reuters.

Selain itu, para ekonom masih khawatir pengangguran bisa melonjak menuju 10% dalam beberapa bulan mendatang akibat pandemi ini, Tingkat pengangguran berdiri di 5,1% pada bulan Februari sebelum terjadinya PHK besar-besaran.



"Sebelum pengumuman pembayaran JobKeeper, kami memperkirakan bahwa lebih dari 1,1 juta pekerja dapat kehilangan pekerjaan mereka dan tingkat pengangguran bisa naik ke puncak 13%," kata ekonom senior ANZ, Catherine Birch.

"Namun, kami pikir pembayaran JobKeeper akan membuat lebih banyak pekerja dipekerjakan dan mengurangi puncak pengangguran, versi ekonomi 'perataan kurva'."

Reserve Bank of Australia (RBA) yang menghitung iklan pekerjaan di sana telah memangkas suku bunga ke rekor terendah 0,25% dan meluncurkan program pembelian obligasi besar-besaran untuk melindungi ekonomi dari dampak pandemi.

Menurut data Worldometers, Australia kini memiliki 5.895 kasus terkonfirmasi, dengan 45 kasus kematian, dan 2.432 kasus berhasil sembuh.

[Gambas:Video CNBC]






(sef/sef) Next Article Nyaris Bebas Corona, Negara Ini Tak Gegabah Buka Perbatasan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular