Nyaris Bebas Corona, Negara Ini Tak Gegabah Buka Perbatasan

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
18 April 2021 18:32
A ferry sails past the Opera House in Sydney, Australia, Tuesday, April 6, 2021. New Zealand announced the start date for a long-anticipated travel bubble between Australia and New Zealand that will allow people to travel between the two countries without going through quarantine, allowing families to reunite and giving a big boost to the struggling tourism industry will begin April 19. (AP Photo/Rick Rycroft)
Foto: Sydney, Australia (AP/Rick Rycroft)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Australia tidak gegabah untuk kembali membuka perbatasan internasionalnya dan mempertaruhkan risiko kembali penyebaran Covid-19 di negara yang hampir sepenuhnya bebas dari virus Corona tersebut.

Pernyataan dari Perdana Menteri Australia, Scott Morrison pada Minggu, (18/4/21) waktu setempat tersebut berkaitan dengan masih ditutupnya perbatasan internasional untuk semua non-warga negara dan non-penduduk Australia sejak Maret 2020.

Australia sejauh ini hanya mengizinkan kedatangan internasional secara terbatas selama beberapa bulan terakhir, yang utamanya diperuntukkan bagi warganya yang kembali dari luar negeri, dilansir dari The Strait Times, Minggu (18/4/21).

Penutupan perbatasan internasional, bersamaan dengan lockdown yang dilakukan secara cepat, contact tracking dan kepatuhan masyarakat yang tinggi menjadikan Australia sebagai salah satu negara yang paling sukses di dunia dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Langkah ini membatasi kasus positif Covid-19 di negara tersebut hingga di bawah 19.500 infeksi dan 910 kematian.

"Australia tidak terburu-buru untuk membuka perbatasan internasional, saya jamin. Saya tidak akan mempertaruhkan cara kita hidup di negara ini, yang sangat berbeda dengan negara lainnya saat ini," ujar Morrison.

Selama beberapa bulan terakhir, kecuali ada kebijakan lockdown singkat, masyarakat di Australia sudah bisa melakukan aktivitas makan di luar rumah, berkumpul secara bebas dengan warga lainnya dan berhenti memakai masker penutup wajah di sebagian besar wilayah.

Masyarakat menukar perjalanan internasional mereka dengan perjalanan lokal, yang berdampak pada catatan dari Pemerintah terkait peningkatan secara masif jumlah perjalanan di dalam negeri yang terjadi sejak awal tahun 2021.

Sementara itu, mulai hari Senin esok, perbatasan internasional antara Australia dan Selandia Baru dibuka sehingga memungkinkan warga dari kedua negara tersebut dapat melakukan perjalanan tanpa perlu mengajukan permohonan pengecualian atau melaksanakan wajib karantina.

Menurut catatan terakhir, Selandia Baru hanya memiliki 2.239 kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi dan sebanyak 26 angka kematian.

Selain itu, Morrison juga memberi sinyal bahwa warga Australia yang sudah divaksin diperbolehkan melakukan perjalanan ke luar negeri dengan tujuan penting, dengan catatan melakukan karantina mandiri di rumah usai kembali dari perjalanan.

Namun, sinyal kebijakan baru yang mungkin diberlakukan pada semester kedua tahun ini, masih terlalu jauh sebab masih dalam tahap perencanaan.

Australia juga baru-baru ini membatalkan rencananya untuk memvaksinasi 26 juta populasinya pada akhir tahun 2021, menyusul saran yang menyebut bahwa masyarakat yang berusia di bawah 50 tahun lebih memilih vaksin dengan merek Pfizer dibanding suntikan dari vaksin Astrazeneca.

Kasus covid-19 di Australia memang sudah sangat landai sejak beberapa bulan terakhir, beberapa hari ini saja hanya belasan kasus yang tercatat, klik di sini.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ditemukan 2 Kasus Baru, Negara Ini Langsung Siaga I Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular