
Internasional
Kematian akibat Corona di AS Kini Capai 1.150 Kasus
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
07 April 2020 11:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) mencatat 1.150 kematian akibat virus corona (COVID-19) dalam 24 jam terakhir. Angka ini berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins pada Senin (6/4/2020) malam waktu setempat.
Angka kematian tersebut tentu menambah deretan korban dari negara Paman Sam yang sudah mencapai lebih dari 10.000 kematian sejauh ini.
AS sejauh ini memiliki jumlah kasus terkonfirmasi terbanyak di dunia, dengan 367.004. Sedangkan jumlah kematian selama beberapa hari terakhir meningkat setidaknya 1.000 per hari dan secara bertahap mendekati jumlah kematian di Spanyol (13.341) dan Italia (16.523).
Sementara itu, dari data penghitungan Worldometers, kini AS memiliki 10.871 kasus kematian, dengan 19.671 kasus berhasil sembuh per Selasa (7/4/2020).
Negara bagian yang paling banyak memiliki kasus terkonfirmasi adalah New York (131.916), New Jersey (41.090), Michigan (17.221), California (16.019), dan Louisiana (14.867).
Kasus pasien positif COVID-19 di dunia kini juga sudah mencapai 1.346.566 kasus dan menjalar ke 209 negara dan wilayah. Angka kematian mencapai 74.697 kasus, sedangkan pasien sembuh 278.695 kasus.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan minggu ini dan minggu depan, akan jadi pekan terberat untuk rakyat AS dalam perang melawan corona. "Akan ada banyak kematian," ujarnya dikutip dari CNN International.
Prediksi ini juga dikatakan oleh pakar penyakit menular top pemerintah sekaligus direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci. Dalam sebuah wawancara Fauci mengatakan bahwa pandemi tersebut dapat menyebabkan antara 100.000 hingga 200.000 kematian di AS.
(sef/sef) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru
Angka kematian tersebut tentu menambah deretan korban dari negara Paman Sam yang sudah mencapai lebih dari 10.000 kematian sejauh ini.
AS sejauh ini memiliki jumlah kasus terkonfirmasi terbanyak di dunia, dengan 367.004. Sedangkan jumlah kematian selama beberapa hari terakhir meningkat setidaknya 1.000 per hari dan secara bertahap mendekati jumlah kematian di Spanyol (13.341) dan Italia (16.523).
Sementara itu, dari data penghitungan Worldometers, kini AS memiliki 10.871 kasus kematian, dengan 19.671 kasus berhasil sembuh per Selasa (7/4/2020).
Negara bagian yang paling banyak memiliki kasus terkonfirmasi adalah New York (131.916), New Jersey (41.090), Michigan (17.221), California (16.019), dan Louisiana (14.867).
Kasus pasien positif COVID-19 di dunia kini juga sudah mencapai 1.346.566 kasus dan menjalar ke 209 negara dan wilayah. Angka kematian mencapai 74.697 kasus, sedangkan pasien sembuh 278.695 kasus.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan minggu ini dan minggu depan, akan jadi pekan terberat untuk rakyat AS dalam perang melawan corona. "Akan ada banyak kematian," ujarnya dikutip dari CNN International.
Prediksi ini juga dikatakan oleh pakar penyakit menular top pemerintah sekaligus direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci. Dalam sebuah wawancara Fauci mengatakan bahwa pandemi tersebut dapat menyebabkan antara 100.000 hingga 200.000 kematian di AS.
(sef/sef) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru
Most Popular