
Mentan: Gula Aman, Impor Sudah Masuk, Juni Panen 600 Ribu Ton
Leidy Febian, CNBC Indonesia
03 April 2020 10:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga gula sempat jadi sorotan Presiden Jokowi dalam ratas Kamis (2/4). Harga gula diharapkan kembali normal dalam pekan ini atau pekan depan kembali ke harga yang ditetapkan pemerintah Rp 12.500/kg.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) (SYL) mengatakan bahwa kenaikan dan kelangkaan gula yang terjadi akhir -akhir ini diindikasikan karena adanya keterlambatan distribusi stok ke pasar, kelangkaan di tengah pandemi Corona 19 saat ini juga mengakibatkan panic buying masyarakat di sejumlah daerah.
SYL sudah meminta sejumlah pabrik gula di Indonesia untuk membantu ketersediaan gula konsumsi dan mempercepat pendistribusian hingga ke masyarakat.
"Kami yakin stok aman, kita punya persiapan 250.000 ton gula dari pabrik-pabrik yang ada, ditambah gula impor yang masuk hingga 150.000 ton dan nanti Juni dari petani kita akan ada panen jumlahnya sekitar 500.000 ton sampai dengan 600.000 ton," kata SYL saat meninjau gudang raw sugar dan gudang produk milik PT. Permata Dunia Sukses Utama di Cilegon dikutip Jumat (3/4).
Ia mengajak pabrik gula rafinasi untuk ikut membantu memenuhi kebutuhan gula masyarakat. "Kami minta untuk memproduksi gula pasir putih konsumsi dengan harga standard Rp. 12.500," katanya.
Bagaimana kondisi di lapangan?
Anggota DPD RI Dapil Lampung Abdul Hakim, mengungkapkan dari hasil kunjungannya di Lampung, bahwa ketersediaan beras, gula, terigu, minyak goreng menjelang Ramadhan di Lampung cukup, bahkan untuk enam bulan ke depan. Ia sempat menggelar pertemuan dengan jajaran Pemprov Lampung di Ruang Sekretaris Daerah Propinsi Lampung, Kamis (2/4).
"Tapi untuk gula, ada kenaikan harga. Ini perlu perhatian serius, apakah ada masalah di produksi atau jalur distribusi. Walaupun informasi yang saya terima, ada pabrik gula yang mengalami kendala teknis dan pembatasan impor," ujar Hakim dalam pernyataan resminya.
Abdul Hakim dan seluruh anggota Komite IV DPD RI lainnya hingga 20 Mei 2020 menjalankan tugas pemantauan kebijakan fiskal daerah, dana transfer dan perimbangan daerah, serta volatilitas harga di tengah pandemi Covid-19.
"Dari hasil kunjungan, menghadapi Covid-19, Pemprov Lampung sudah mengambil langkah antisipasi, yaitu pemberian jaminan sosial (social safety nets). Disnaker dan APINDO sudah koordinasi agar tepat sasaran, kemudian untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok utama, akan dilakukan operasi pasar," kata Hakim.
(hoi/hoi) Next Article Dorong Petani Muda, Mentan Limpo Punya Geratieks
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) (SYL) mengatakan bahwa kenaikan dan kelangkaan gula yang terjadi akhir -akhir ini diindikasikan karena adanya keterlambatan distribusi stok ke pasar, kelangkaan di tengah pandemi Corona 19 saat ini juga mengakibatkan panic buying masyarakat di sejumlah daerah.
SYL sudah meminta sejumlah pabrik gula di Indonesia untuk membantu ketersediaan gula konsumsi dan mempercepat pendistribusian hingga ke masyarakat.
Ia mengajak pabrik gula rafinasi untuk ikut membantu memenuhi kebutuhan gula masyarakat. "Kami minta untuk memproduksi gula pasir putih konsumsi dengan harga standard Rp. 12.500," katanya.
Bagaimana kondisi di lapangan?
Anggota DPD RI Dapil Lampung Abdul Hakim, mengungkapkan dari hasil kunjungannya di Lampung, bahwa ketersediaan beras, gula, terigu, minyak goreng menjelang Ramadhan di Lampung cukup, bahkan untuk enam bulan ke depan. Ia sempat menggelar pertemuan dengan jajaran Pemprov Lampung di Ruang Sekretaris Daerah Propinsi Lampung, Kamis (2/4).
"Tapi untuk gula, ada kenaikan harga. Ini perlu perhatian serius, apakah ada masalah di produksi atau jalur distribusi. Walaupun informasi yang saya terima, ada pabrik gula yang mengalami kendala teknis dan pembatasan impor," ujar Hakim dalam pernyataan resminya.
Abdul Hakim dan seluruh anggota Komite IV DPD RI lainnya hingga 20 Mei 2020 menjalankan tugas pemantauan kebijakan fiskal daerah, dana transfer dan perimbangan daerah, serta volatilitas harga di tengah pandemi Covid-19.
"Dari hasil kunjungan, menghadapi Covid-19, Pemprov Lampung sudah mengambil langkah antisipasi, yaitu pemberian jaminan sosial (social safety nets). Disnaker dan APINDO sudah koordinasi agar tepat sasaran, kemudian untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok utama, akan dilakukan operasi pasar," kata Hakim.
(hoi/hoi) Next Article Dorong Petani Muda, Mentan Limpo Punya Geratieks
Most Popular