
11 Hasil Pertanian Bisa Dijual Online, Ini Tanggapan Petani
Leidy Febian, CNBC Indonesia
07 April 2020 14:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng jasa layanan online Gojek untuk menyediakan jasa layanan belanja pangan yang aman dan nyaman bagi masyarakat sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Kerja sama ini membebaskan biaya ongkos kirim kepada masyarakat yang ingin membeli sebelas komoditas pangan di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) di bawah binaan Kementan. Ada sebanyak sebelas komoditas pangan yang dijual secara online, antara lain: beras, daging ayam, daging sapi, telur, minyak goreng, gula pasir, cabai merah keriting, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih
Iwan Subakti, petani sekaligus pengusaha asal Banten yang pernah mendapatkan penghargaan Ketahanan Pangan, Adhikarya Pangan Nusantara mengatakan bahwa upaya yang sudah dilakukan Kementan sudah tepat di era 4.0.
"Rantai pasok itu sampai ke retail, tidak berhenti di on farm. Dalam hal ini Kementan masih bertanggung jawab terhadap distribusi pangan segar," kata Iwan, dalam penjelasannya, Selasa (7/4).
Menurut Iwan, kerja sama yang dilakukan sebaiknya juga melibatkan perusahaan angkutan online lain. Hal ini menurutnya akan lebih memperluas nilai manfaat dan untuk menangkis tudingan miring.
"Sebagai implementasi social dan physical distancing, kerja sama ini bisa dibilang efektif. Namun alangkah baiknya hal ini tidak bersifat temporal, muncul pada saat-saat tertentu. Mudah-mudahan terus berlanjut," ungkap Iwan.
Ia bilang pada kondisi seperti ini pemerintah memang harus memberikan perhatian kepada petani. "Karena tugas petani adalah produksi bukan distribusi. Maka perlu ada pihak tengah untuk menjembatani distribusi ini. Yang kita jaga bersama adalah jangan sampai ada pihak yang bermain menguasai satu komoditas," kata petani yang pernah mengekspor golden melon ke Singapura ini.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) setelah penandatanganan kerja sama di kantor pusat Kementan, Jumat (3/4) menegaskan bahwa kerja sama yang dilakukan Kementan dengan Gojek merupakan bentuk antisipasi distribusi pangan dalam mendukung kebijakan pemerintah terkait social distancing.
"Dua hal yang penting dalam ketersediaan pangan adalah supply dan demand. Kita semua harus ikut berperan dalam hal ketersediaan pangan dan stabilisasi harga," kata Mentan SYL.
(hoi/hoi) Next Article Dorong Petani Muda, Mentan Limpo Punya Geratieks
Kerja sama ini membebaskan biaya ongkos kirim kepada masyarakat yang ingin membeli sebelas komoditas pangan di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) di bawah binaan Kementan. Ada sebanyak sebelas komoditas pangan yang dijual secara online, antara lain: beras, daging ayam, daging sapi, telur, minyak goreng, gula pasir, cabai merah keriting, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih
Iwan Subakti, petani sekaligus pengusaha asal Banten yang pernah mendapatkan penghargaan Ketahanan Pangan, Adhikarya Pangan Nusantara mengatakan bahwa upaya yang sudah dilakukan Kementan sudah tepat di era 4.0.
"Rantai pasok itu sampai ke retail, tidak berhenti di on farm. Dalam hal ini Kementan masih bertanggung jawab terhadap distribusi pangan segar," kata Iwan, dalam penjelasannya, Selasa (7/4).
Menurut Iwan, kerja sama yang dilakukan sebaiknya juga melibatkan perusahaan angkutan online lain. Hal ini menurutnya akan lebih memperluas nilai manfaat dan untuk menangkis tudingan miring.
"Sebagai implementasi social dan physical distancing, kerja sama ini bisa dibilang efektif. Namun alangkah baiknya hal ini tidak bersifat temporal, muncul pada saat-saat tertentu. Mudah-mudahan terus berlanjut," ungkap Iwan.
Ia bilang pada kondisi seperti ini pemerintah memang harus memberikan perhatian kepada petani. "Karena tugas petani adalah produksi bukan distribusi. Maka perlu ada pihak tengah untuk menjembatani distribusi ini. Yang kita jaga bersama adalah jangan sampai ada pihak yang bermain menguasai satu komoditas," kata petani yang pernah mengekspor golden melon ke Singapura ini.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) setelah penandatanganan kerja sama di kantor pusat Kementan, Jumat (3/4) menegaskan bahwa kerja sama yang dilakukan Kementan dengan Gojek merupakan bentuk antisipasi distribusi pangan dalam mendukung kebijakan pemerintah terkait social distancing.
"Dua hal yang penting dalam ketersediaan pangan adalah supply dan demand. Kita semua harus ikut berperan dalam hal ketersediaan pangan dan stabilisasi harga," kata Mentan SYL.
(hoi/hoi) Next Article Dorong Petani Muda, Mentan Limpo Punya Geratieks
Most Popular