
Kementan Siapkan Layanan Distribusi Pangan Gratis
Leidy Febian, CNBC Indonesia
06 April 2020 11:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Gojek untuk menyediakan jasa belanja pangan bagi masyarakat tanpa harus keluar rumah.
Kerja sama ini membebaskan biaya ongkos kirim kepada masyarakat yang ingin membeli sebelas komoditas pangan di Toko Tani Indonesia Center (TTIC). Adapun sebelas komoditas pangan yang dimaksud adalah beras, daging ayam, daging sapi, telur, minyak goreng, gula pasir, cabai merah keriting, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih
"Ini sesuai arahan Presiden, kami diminta untuk memastikan ketersediaan 11 bahan pangan di tengah pandemi ini hingga Idul Fitri, dan saya mengapresiasi kerjasama dengan Gojek ini, karena untuk menyikapi tantangan saat ini, kita tidak bisa menggunakan cara - cara yang lama, kita harus tangani dengan cara - cara sekarang," ungkap Syahrul pekan lalu.
Ia mengatakan dua hal yang penting dalam ketersediaan pangan adalah supply dan demand, ia meminta semua yang terlibat dalam pertanian ikut berperan dalam hal ketersediaan pangan dan stabilisasi harga. Hal tersebut ia sampaikan saat melakukan video conference bersama Kepala Dinas Lingkup Pertanian dan Produsen serta Supplier Pangan.
"Dua hal yang penting, pertama siapkan dan pastikan ketersediaan 11 komoditas pangan didaerah masing - masing, kedua mari kita ikut membantu stabilisasi harga pangan, saya minta para Kepala Dinas siapkan ini dengan baik," kata Mentan SYL.
Syahrul mengakui kondisi pandemi saat ini tentu menganggu perekonomian negara, namun demikian pertanian harus tetap bertahan dalam kondisi apapun.
"Saya minta seluruh Kepala Dinas Lingkup Pertanian di daerah dan pelaku usaha bidang pertanian lainnya agar siap menjadi pahlawan, berkomitmen menyiapkan kebutuhan pangan bagi 267 juga jiwa rakyat Indonesia, ayo kita selesaikan masalah pertanian ini dengan ketulusan" tutupnya.
Layanan Distribusi Pangan Gratis
Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriari dan Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa, Dyan Shinto Ekopuri menyatakan bahwa kedua belah pihak akan berkomitmen menjaga ketersediaan, stabilisasi pasikan dan harga pangan ke 11 komoditas tersebut melalui pemanfaatan aplikasi berbasis teknologi yaitu gojek.
Agung menyampaikan selain untuk mengantisipasi distribusi pangan dan mendukung kebijakan pemerintah terkait social distancing, kerjasama ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan penghasilan tambahan bagi para ojek online, ia mengaku masyarakat yang membeli pangan di Toko Mitra Tani milik Kementerian Pertanian via Gojek tidak perlu membayar biaya antar, dalam artian ongkos kirim Gojek diberikan secara gratis.
"Maksudnya disini biaya gojek tersebut dibebankan ke Kementerian Pertanian, kami yang akan membayar, sistemnya tentu pihak gojek sudah ada, dan ini tidak menpengaruhi harga pangan yang dibeli, jadi tentu driver gojeknya juga mendapat bayaran, dan masyarakat diringankan dengan tidak dibebankan biaya antar" jelas Agung.
Ia mengatakan kerjasama ini nantinya akan diberlakukan di Toko Mitra Tani yang ada di seluruh Indonesia dengan jumlah mencapai 3500.
"Jadi kami harap masyarakat bisa memanfaatkan kerjasama ini, konsep kami memang melayani kebutuhan pangan masyarakat harian dengan jumlah yang tidak besar paling tidak untuk kebutuhan tiga hari ke depan, ini menjadi bagian dari upaya kami juga dalam memininalisir rush buying" papar Agung.
Dapat Apresiasi
Ketua Harian DPD HKTI Jawa Barat, Entang Sastraatmaja mengapresiasi terobosan dan inovasi Kementerian Pertanian (Kementan) yang melibatkan driver Gojek dalam pendistribusian kebutuhan bahan pokok selama mengikuti kebijakan pemerintah pusat terkait pemutusan rantai Covid 19.
Menurut Entang, langkah tersebut merupakan langkah nyata hadirnya layanan pemerintah ditengah-tengah kesulitan masyarakat. Apalagi, di dalam sistem agribisnis yang semakin modern ini, tugas Kementan dituntut bukan saja bergelut disisi produksi, akan tetapi juga harus sudah bergerak dalam distribusi dan pemasaran.
"Kerja sama Kementan dengan Gojek adalah sebuah langkah yang penting kita dukung agar sisi produksi dan sisi distribusi bisa dipolakan dalam sebuah sistem yang terukur dan berkelanjutan," ujar Entang, Senin (6/4).
Entang mengatakan, kerjasama tersebut sekaligus menjawab tantangan negara dalam menghadapi pandemi. Di samping itu, secara tidak langsung Kementan telah melakukan perlindungan hasil produksi yang selama ini menjadi harapan para petani.
"Saya pikir ini langkah bagus dan sangat membantu memutus penyebaran virus covid-19 yang melanda seluruh dunia," katanya.
Ia menilai kerjasama yang dilakukan ini perlu mendapat pengawasan yang ketat, baik dari pemerintah maupun dari elemen bangsa lainya. Pengawasan ini bertujuan agar kerjasama ini berjalan lancar dan sesuai tujuan.
"Kerjasama ini sangat efektif, tetapi dalam mekanisme pelaksanaannya tetap harus mengacu pada SOP yang digariskan oleh pemerintah. Tak kalah penting juga dibutuhkan pengawasan yang ketat dalam manajemen operasionalnya," katanya.
Ia menambahkan, yang paling penting kerjasama ini harus melibatkan para petani secara langsung agar kehidupan mereka semakin sejahtera. Petani, kata Entang, memiliki peran yang sangat stategis dalam kondisi pandemi sekarang ini. Terbukti setiap gejolak yang terjadi, sektor pertanian selalu tidak goyah dan tetap menjadi tulang punggu negeri.
"Petani adalah pejuang pangan yang memberi makan orang kota. Itu sebabnya, semangat untuk melindungi petani dari pandemi virus Covid 19 harus ditempuh Pemerintah tanpa reserve. Jadi, salah satu wujud keberpihakan nya ditunjukkan oleh ada nya kebijakan yang serius dalam menjaga dan melindungi petani beserta keluarga nya dari amukan virus Covid 19," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Harga Pupuk Naik, DPR Naik Pitam ke Kementan
Kerja sama ini membebaskan biaya ongkos kirim kepada masyarakat yang ingin membeli sebelas komoditas pangan di Toko Tani Indonesia Center (TTIC). Adapun sebelas komoditas pangan yang dimaksud adalah beras, daging ayam, daging sapi, telur, minyak goreng, gula pasir, cabai merah keriting, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih
"Ini sesuai arahan Presiden, kami diminta untuk memastikan ketersediaan 11 bahan pangan di tengah pandemi ini hingga Idul Fitri, dan saya mengapresiasi kerjasama dengan Gojek ini, karena untuk menyikapi tantangan saat ini, kita tidak bisa menggunakan cara - cara yang lama, kita harus tangani dengan cara - cara sekarang," ungkap Syahrul pekan lalu.
Ia mengatakan dua hal yang penting dalam ketersediaan pangan adalah supply dan demand, ia meminta semua yang terlibat dalam pertanian ikut berperan dalam hal ketersediaan pangan dan stabilisasi harga. Hal tersebut ia sampaikan saat melakukan video conference bersama Kepala Dinas Lingkup Pertanian dan Produsen serta Supplier Pangan.
Syahrul mengakui kondisi pandemi saat ini tentu menganggu perekonomian negara, namun demikian pertanian harus tetap bertahan dalam kondisi apapun.
"Saya minta seluruh Kepala Dinas Lingkup Pertanian di daerah dan pelaku usaha bidang pertanian lainnya agar siap menjadi pahlawan, berkomitmen menyiapkan kebutuhan pangan bagi 267 juga jiwa rakyat Indonesia, ayo kita selesaikan masalah pertanian ini dengan ketulusan" tutupnya.
Layanan Distribusi Pangan Gratis
Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriari dan Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa, Dyan Shinto Ekopuri menyatakan bahwa kedua belah pihak akan berkomitmen menjaga ketersediaan, stabilisasi pasikan dan harga pangan ke 11 komoditas tersebut melalui pemanfaatan aplikasi berbasis teknologi yaitu gojek.
Agung menyampaikan selain untuk mengantisipasi distribusi pangan dan mendukung kebijakan pemerintah terkait social distancing, kerjasama ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan penghasilan tambahan bagi para ojek online, ia mengaku masyarakat yang membeli pangan di Toko Mitra Tani milik Kementerian Pertanian via Gojek tidak perlu membayar biaya antar, dalam artian ongkos kirim Gojek diberikan secara gratis.
"Maksudnya disini biaya gojek tersebut dibebankan ke Kementerian Pertanian, kami yang akan membayar, sistemnya tentu pihak gojek sudah ada, dan ini tidak menpengaruhi harga pangan yang dibeli, jadi tentu driver gojeknya juga mendapat bayaran, dan masyarakat diringankan dengan tidak dibebankan biaya antar" jelas Agung.
Ia mengatakan kerjasama ini nantinya akan diberlakukan di Toko Mitra Tani yang ada di seluruh Indonesia dengan jumlah mencapai 3500.
"Jadi kami harap masyarakat bisa memanfaatkan kerjasama ini, konsep kami memang melayani kebutuhan pangan masyarakat harian dengan jumlah yang tidak besar paling tidak untuk kebutuhan tiga hari ke depan, ini menjadi bagian dari upaya kami juga dalam memininalisir rush buying" papar Agung.
Dapat Apresiasi
Ketua Harian DPD HKTI Jawa Barat, Entang Sastraatmaja mengapresiasi terobosan dan inovasi Kementerian Pertanian (Kementan) yang melibatkan driver Gojek dalam pendistribusian kebutuhan bahan pokok selama mengikuti kebijakan pemerintah pusat terkait pemutusan rantai Covid 19.
Menurut Entang, langkah tersebut merupakan langkah nyata hadirnya layanan pemerintah ditengah-tengah kesulitan masyarakat. Apalagi, di dalam sistem agribisnis yang semakin modern ini, tugas Kementan dituntut bukan saja bergelut disisi produksi, akan tetapi juga harus sudah bergerak dalam distribusi dan pemasaran.
"Kerja sama Kementan dengan Gojek adalah sebuah langkah yang penting kita dukung agar sisi produksi dan sisi distribusi bisa dipolakan dalam sebuah sistem yang terukur dan berkelanjutan," ujar Entang, Senin (6/4).
Entang mengatakan, kerjasama tersebut sekaligus menjawab tantangan negara dalam menghadapi pandemi. Di samping itu, secara tidak langsung Kementan telah melakukan perlindungan hasil produksi yang selama ini menjadi harapan para petani.
"Saya pikir ini langkah bagus dan sangat membantu memutus penyebaran virus covid-19 yang melanda seluruh dunia," katanya.
Ia menilai kerjasama yang dilakukan ini perlu mendapat pengawasan yang ketat, baik dari pemerintah maupun dari elemen bangsa lainya. Pengawasan ini bertujuan agar kerjasama ini berjalan lancar dan sesuai tujuan.
"Kerjasama ini sangat efektif, tetapi dalam mekanisme pelaksanaannya tetap harus mengacu pada SOP yang digariskan oleh pemerintah. Tak kalah penting juga dibutuhkan pengawasan yang ketat dalam manajemen operasionalnya," katanya.
Ia menambahkan, yang paling penting kerjasama ini harus melibatkan para petani secara langsung agar kehidupan mereka semakin sejahtera. Petani, kata Entang, memiliki peran yang sangat stategis dalam kondisi pandemi sekarang ini. Terbukti setiap gejolak yang terjadi, sektor pertanian selalu tidak goyah dan tetap menjadi tulang punggu negeri.
"Petani adalah pejuang pangan yang memberi makan orang kota. Itu sebabnya, semangat untuk melindungi petani dari pandemi virus Covid 19 harus ditempuh Pemerintah tanpa reserve. Jadi, salah satu wujud keberpihakan nya ditunjukkan oleh ada nya kebijakan yang serius dalam menjaga dan melindungi petani beserta keluarga nya dari amukan virus Covid 19," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Harga Pupuk Naik, DPR Naik Pitam ke Kementan
Most Popular