Internasional

Australia Cairkan Rp1.200 T untuk Pekerja Terdampak Covid-19

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
30 March 2020 19:43
Australia mengumumkan paket stimulus raksasa senilai sekitar RP 1.200 triliun untuk mensubsidi upah pekerja di saat wabah Covid-19 mengancam ekonomi.
Foto: REUTERS/Matt Siegel

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Australia mengumumkan rencana untuk mengucurkan paket stimulus raksasa senilai A$ 130 miliar atau US$ 80 miliar (sekitar RP 1.200 triliun/kurs RP 15.000) selama enam bulan ke depan. Pendanaan itu ditujukan untuk mensubsidi upah pekerja di saat wabah virus corona (Covid-19) menghancurkan ekonomi.

Dalam pidato di Canberra, Senin (30/3/2020), Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pemerintah akan membayar subsidi upah sebesar A$ 1.500 setiap dua minggu per karyawan. Hal itu dilakukan untuk membantu bisnis yang tertekan agar tetap berjalan sehingga tidak ada karyawan yang diberhentikan (PHK).

"Subsidi upah akan membantu pekerja mempertahankan pekerjaan mereka dan diharapkan memberi manfaat bagi enam juta orang," kata Morrison seperti dilaporkan CNBC International, Senin (30/3/2020).



"Sekarang adalah waktunya untuk berkorban lebih besar," tambah Morrison. "Kita hidup di zaman yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tujuan kami adalah melindungi kehidupan dan mata pencarian warga Australia."

Langkah pemerintah Negeri Kanguru itu diambil karena wabah Covid-19 membuat pemerintah terpaksa harus melakukan lockdown. Di saat lockdown berlangsung, banyak aktivitas bisnis diberhentikan sehingga berpotensi membuat ratusan ribu orang kehilangan pekerjaan. Akibat wabah ini, tingkat pengangguran Australia terancam naik menjadi 12% dari 5,1% pada Februari, menurut Bloomberg.

Menanggapi ini, analis di Royal Bank of Canada di Sydney, Su-Lin Ong mengatakan bahwa langkah pemerintah mungkin akan dapat menenangkan ekonomi dan menahannya jatuh ke dalam resesi sedikit lebih lama.


Australia sendiri saat ini memiliki 4.245 kasus konfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu, terdapat 18 kematian dan 244 pasien sembuh, menurut Worldometers.

[Gambas:Video CNBC]


(res/miq) Next Article Nyaris Bebas Corona, Negara Ini Tak Gegabah Buka Perbatasan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular