Ada Wabah Corona, Bos Ini Minta Pegawai Tak Pikirkan Kerjaan

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
30 March 2020 18:10
Sungguh inspiratif, seorang Bos perusahaan meminta para pegawainya tak usah terlalu stress dengan pekerjaan di tengah pandemi corona
Foto: CEO Slack Stewart Butterfield (AP/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak sedikit karyawan yang merasa khawatir mengenai gaji dan kesiapan perusahaan saat dihantui wabah virus corona. Beberapa perusahaan bahkan mulai mengkaji kebijakan-kebijakan baru demi keberlangsungan bisnis bahkan nasib pegawainya. 

Namun masalah ini tidak perlu dicemaskan oleh pegawai Slack, aplikasi layanan pesan berbayar yang tengah naik daun di Amerika Serikat. CEO Slack, Stewart Butterfield, mengirimkan pesan ke seluruh pegawainya bahwa di saat-saat seperti ini mereka tidak perlu stress memikirkan pekerjaan. 

"Saya ingin menekankan yang pernah saya katakan, kalian jangan stress dan khawatir soal pekerjaan," tulis Stewart yang tentu saja ia sebarkan di aplikasi Slack, sebagaimana dikutip dari CNBC Internasional, Senin (30/3/2020).

Ketika pandemi COVID-19 menyebar ke seluruh Amerika Serikat dan dunia, Stewart mengatakan kepada para karyawan pada hari Jumat (27/3), bahwa untuk fokus menjaga diri dan keluarga.

"Jaga dirimu, jagalah keluargamu, jadilah pasangan yang baik. Tidak apa-apa untuk bekerja dengan jam yang tidak teratur atau berkurang. Tidak apa-apa untuk mengambil waktu libur ketika Anda membutuhkannya," katanya.

Ia mengatakan telah melihat anak-anak rekannya di video call, dan memang sudah seharusnya hal ini dilakukan. "Kita bisa menjadi sedikit lebih santai sekarang dan semua orang akan menjadi pengertian dan toleran, kita semua orang, dan kita semua bersama-sama," ungkap dia.

Ia juga menyampaikan pesan bahwa pandemi ini sekaligus mendorong pertumbuhan yang signifikan untu perusahaan aplikasi layanan pesan. Ketika bisnis di seluruh dunia dengan cepat beralih ke pekerjaan jarak jauh untuk mengurangi kurva penyebaran virus corona, Slack menjadi alat komunikasi yang semakin penting dan mendapatkan kenaikan besar.

Slack memiliki lebih dari 110.000 pelanggan berbayar, dan kapitalisasi pasar sebesar US$ 15,9 miliar pada akhir hari perdagangan pada hari Kamis. Saat ini, 100% dari lebih dari 2.000 karyawan Slack di 18 kantor di seluruh dunia bekerja dari rumah.

Karyawannya pun diberi tunjangan US$ 500 untuk membuat pengaturan kerja dari rumah dengan nyaman dan tidak akan dikenakan biaya untuk hari sakit sampai 15 April, kata juru bicara mereka.


(gus) Next Article Begini Kondisi Kasus Covid di Indonesia setelah PPKM Dicabut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular