Tingkat Kematian Akibat Corona di Italia 9,25%, RI 9,33%!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 March 2020 14:09
Kasus Corona di RI Berisiko Naik Pesat
Foto: Cegah Virus Corona, Rumah Ibadan di TMII Disemprot Disifektan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Kemungkinan hal ini yang membuat investor belum berani masuk ke pasar keuangan Indonesia. Pada pukul 13:31 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hampir 4% ke posisi terendah sejak 2013. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terdepresiasi lebih dari 4% yang membuat mata uang Tanah Air menyentuh titik terlemah sejak pertengahan 1998.


Riset Citi menyebutkan, angka pasien corona di Indonesia ke depan bakal bertambah signifikan. Pasalnya sekarang baru sekitar 1.000 orang yang menjalani tes. Pemerintah sedang berupaya meningkatkan kapasitas tes dengan mengimpor alat dari luar negeri.

"Ketika tes bisa dilaksanakan secara lebih luas, maka kasus corona akan meningkat pesat," sebut riset itu.


Indonesia, lanjut riset Citi, memang memiliki fundamental ekonomi dan rekam jejak kebijakan yang mumpuni. Namun dalam situasi sekarang, dua keunggulan itu seakan tidak dilihat oleh investor.

"Kami khawatir dengan minimnya fasilitas kesehatan untuk merespons COVID-19. Infeksi yang semakin luas akan menciptakan kabar buruk," tulis riset Citi.

Akibat dampak virus corona, Citi memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 menuju ke 4,5% ketimbang bertahan di kisaran 5%. Selain itu, Citi juga menyebut ada tiga risiko utama bagi perekonomian nasional akibat serangan virus corona.

Pertama adalah kemungkinan pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja akan molor jika jadwal sidang DPR terganggu. Ini bisa mempengaruhi arus investasi di sektor riil.


Kedua adalah penurunan harga komoditas global karena permintaan yang melambat. Jika koreksinya semakin dalam, maka penerimaan negara bisa berkurang signifikan sehingga defisit anggaran kian melebar.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular