150 Ribu Alat Tiba di RI, Siapa Saja yang Bisa Tes Corona?

Rahajeng Kusumo, CNBC Indonesia
22 March 2020 18:44
Ini dia kelompok masyarakat yang diprioritaskan untuk bisa ikut tes corona dengan alat tes yang baru tiba
Foto: Preskon virus Corona (CNBC Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia- Sebanyak 150 ribu test kit akan segera tiba di Indonesia untuk mendeteksi pasien yang positif terjangkit COVID-19 atau virus corona. Adanya tes ini diharapkan bisa mendeteksi dini pasien corona dan sebagai langkah antisipasi pemerintah.

Lalu siapa saja yang bisa dites corona ini?

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan screening test dilakukan sejak Jumat (20/03/2020). Tes massal dilakukan pada kelompok yang berisiko.

Titik awal ditentukan dari pasien positif yang dirawat di Rumah sakit. Keluarga pasien kemudian akan dites menggunakan test kit ini. Jika  pasien melakukan aktivitas di luar rumah, seperti ke kantor, maka rekan kantornya pun diminta untuk melakukan tes ini.

"Ini dilakukan tahap awal untuk screening test. Ini akan lebih masif karena segera dilaksanakan. Kita bersyukur 150 ribu test kit segera bisa digunakan," kata Yurianto, Minggu (22/03/2020).



Yuri mengatakan pemerintah menyadari banyak masyarakat yang ingin sehat dan mengetes untuk tahu kena atau tidak penyakit tersebut. Jika memeiliki gejala, diharapkan masyarakat tidak panik. Namun dianjurkan untuk konsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat. "Dari sana kemudian dokter secara profesional akan merekomendasikan apakah ada indikasi kuat untuk lakukan pemeriksaan swab, untuk mencari kemungkinan potensi virus dan kemana akan dirujuk."

Pemerintah menargetkan mendatangkan 1 juta test kit untuk memetakan penyebaran COVID-19.
Jumlah kasus positif corona di Indonesia per 22 Maret 2020 bertambah 64 kasus positif baru. Sehingga total kasus positif corona di Indonesia mencapai 514 kasus positif corona.

Selain itu ada penambahan pasien yang sudah sembuh sebanyak sembilan orang, sehingga total yang sudah sembuh sebanyak 29 orang. Namun terdapat juga penambahan yang meninggal sebanyak 10 orang.

"Meninggal jadi sebanyak 48 orang, semua datanya sudah didistribusikan dan diberikan ke pemerintah provinsi," kata Yurianto.

Jumlah ini naik ketimbang data per kemarin 21 Maret di mana kasus positif sebanyak 450 orang, sembuh 20 orang, dan meninggal 38 orang.

Yuri kembali menekankan pentingnya social distancing atau menjaga jarak kepada masyarakat dan saling mengingatkan serta saling mengawasi.

[Gambas:Video CNBC]





(gus) Next Article 60% Warga Negara Ini Sudah Divaksin, Kasus Covid Malah Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular