Nokia Indonesia: Karyawan yang Meninggal Bukan Karena Corona

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
11 March 2020 18:57
Nokia Indonesia akhirnya memberikan penjelasan atas isu adanya karyawan yang meninggal karena virus corona COVID-19. Isu ini beredar luar di Grup WhatsApp.
Foto: REUTERS/Yves Herman
Jakarta, CNBC Indonesia - Nokia Indonesia akhirnya memberikan penjelasan atas isu adanya karyawan yang meninggal karena virus corona COVID-19. Isu ini beredar luar di Grup WhatsApp.

Dalam percakapan tersebut disebutkan meninggal pada 9 Maret 2020 dengan gejala demam, yang membuat spekulasi kalau hal tersebut karena virus corona. Apalagi hari ini bocor informasi Kantor Nokia di Menara Mulia, Jakarta, hari ini (11/3/2020) disterilkan.


"Dengan kondisi terakhir sesak dan demam. Suspect awal typus sama seperti suspect awal corona 1&2 [pasien positif nomor 1 dan 2] di Depok. Teman-teman secubical-nya tiba-tiba demam semua, padahal almarhum ini rencananya menikah Jumat tanggal 13 Maret besok," tulis sebaran pesan di sejumlah forum di Whatsapp.

Menanggapi hal tersebut, Nokia mengkonfirmasi bahwa karyawan subkontraktor yang meninggal tersebut, bukan dipicu karena COVID-19. Sedangkan proses disterilkannya kantor pusat Nokia Indonesia hanya sebagai protokol perusahaan dalam meningkatkan keamanan terkait penyebaran corona.

"Pada hari Selasa 10 Maret, Nokia diberi tahu bahwa salah satu karyawan subkontraktor kami telah meninggal dunia. Tim kesehatan dan keselamatan kami melakukan penyelidikan menyeluruh dan menerima konfirmasi dari otoritas kesehatan terkait bahwa karyawan tersebut menderita penyakit yang tidak terkait dengan COVID-19. Untuk menghormati almarhum dan keluarga mereka, kami tidak akan membagikan rincian lebih lanjut mengenai hal ini," jelas juru bicara Nokia kepasa CNBC Indonesia, (11/3/2020).

Selain itu, Nokia Indonesia juga mengupayakan karyawannya untuk bekerja jarak jauh sampai kantor selesai disterilkan.

"Sampai saat ini, kami telah mengambil berbagai langkah di banyak negara, termasuk tindakan seperti membatasi perjalanan, bekerja dari rumah, mengkarantina dalam kasus-kasus tertentu, meningkatkan pembersihan atau disinfektan kantor, dan meminta instruksi yang jelas dari kesehatan dan keselamatan bagi wisatawan yang datang ke dan dari area tertentu dengan menyebutkan beberapa kegiatannya," tambahnya.

[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy) Next Article Termasuk di Indonesia, Ericsson Melakukan Suap di 5 Negara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular