Internasional

Putin Ubah Konstitusi Rusia, Berkuasa hingga 2036?

Redaksi, CNBC Indonesia
11 March 2020 06:41
Putin mengajukan proposal
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin (REUTERS/Maxim Shemetov)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin sepertinya masih akan berkuasa setelah masa jabatannya habis 2024 nanti.

Jika parlemen menyetujui perubahan konstitusi yang ia ajukan di Januari, Putin bisa tetap berkuasa hingga 2036.



Proposal disebut "the reset to zero". Artinya menghapus pembatasan periode untuk warga negara- termasuk presiden saat ini- dan memungkinkan mereka kembali melaju dalam pemilu di masa depan.

Berbicara di majelis rendah Rusia di Duma Selasa (10/3/2020), Putin menegaskan negeri itu membutuhkan perubahan revolusioner. Mengutip AFP, ia mengatakan Rusia mungkin belum siap untuk pemimpin baru.

"Amandemen ini sudah lama tertunda, dibutuhkan, dan saya yakin itu akan bermanfaat bagi masyarakat, bagi warga negara kita," katanya kepada anggota parlemen.

"Ini akan mungkin ... jika Mahkamah Konstitusi memutuskan amandemen (hal) seperti itu tidak akan bertentangan (konstitusi)."

Putin yang berusia 67 tahun telah memimpin Rusia selama dua dekade. Ia dua kali menjabat sebagai perdana menteri dan tiga kali menjadi presiden.

Putin pertama kali menjadi Perdana Menteri tahun 1999. Namun di Desember ia menjabat presiden sementara setelah Boris Yeltsin mundur.

Putin lalu menang Pilpres di Maret 2000. Ia terpilih lagi untuk periode kedua tahun 2004.



Setelahnya ia menjadi perdana menteri lagi. Di 2012, Putin menjadi presiden lagi di masa jabatan yang ketiga.

Hal ini mengundang pro dan kontra di Rusia. Kelompok penentang Putin berencana melakukan protes pada Jumat mendatang.

Oposisi Putin, Alexei Navalny, mengecam proposal itu. Ia berujaar ini upaya Putin menjadikan dirinya "presiden seumur hidup".

"Menarik bagaimana keadaannya," kata Navalny di akun Twitternya setelah pidato Putin.

"Putin telah berkuasa selama 20 tahun tetapi dia akan mencalonkan diri untuk pertama kalinya."

Selain soal masa berkuasa, proposal itu sebenarnya juga berisi sejumlah usulan lain. Termasuk naiknya upah buruh dan pensiun yang disesuaikan inflasi.

[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article 'No' Rusia di Olimpiade & Piala Dunia, Putin: Politis!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular