Pakai Sukuk, Pemerintah Anggarkan Rp 1 T Buat Bangun Madrasah
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
06 March 2020 13:16

Jakarta, CNBC Indonesia- Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang diterbitkan oleh Pemerintah digunakan untuk berbagai macam proyek salah satunya pembangunan Gedung Kesiswaan MAN 2 Kota Malang.
Proyek ini menjadi salah satu dari beberapa Madrasah yang dibiayai oleh SBSN yang menggunakan alokasi tahun 2018. Pembangunan Gedung yang bernama Ma'had Putra tersebut memiliki nilai kontrak sebesar Rp 6,83 miliar.
Pembangunan proyek SBSN untuk Madrasah, dimulai tahun 2018 untuk pembangunan laboratorium terpadu, ruang kelas baru, asrama siswa, dan perpustakaan. Total sampai dengan tahun 2020 dilakukan pembangunan 429 Madrasah melalui SBSN Proyek.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat alokasi SBSN proyek untuk Madrasah terus mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2018 sebesar Rp 201,43 miliar, untuk membangun 32 Madrasah.
Selanjutnya pada tahun 2019 sebesar Rp750,02 miliar yang digunakan untuk membangun 125 Madrasah, dan meningkat pada tahun 2020 sebesar Rp 1 triliun untuk membangun 136 Madrasah. Targetnya, pada tahun 2021 direncanakan akan ada pembiayaan SBSN untuk madrasah sebesar Rp 1,3 triliun untuk total 311 Madrasah.
Adapun total alokasi proyek SBSN untuk sektor pendidikan tahun 2015 sampai 2020 sebesar Rp 9,63 triliun. Angka tersebut terdiri dari PTN di bawah Kemenag atau PTKIN mencapai Rp 5,37 triliun, Madrasah mencapai Rp 1,95 triliun, PTN di bawah Kemendikbud sebesar Rp 2,31 triliun.
Sebelumnya, DJPPR dalam rangkaian kegiatan InFest 2020 atau Inclusive Festival by DJPPR melaksanakan kegiatan dialog bersama guru dan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang. Kegiatan tersebut dilakukan pada Kamis, (5/3/2020).
Dalam kunjungan tersebut, Luky Alfirman juga melakukan penandatanganan prasasti dan closing Pembiayaan Proyek Pembangunan Gedung Ma'had Putra MAN 2 Kota Malang.
Luky menyampaikan bahwa berbagai kemudahan dan fleksibilitas dalam pelaksanaan proyek SBSN tersebut, sengaja didesain oleh para pemangku kebijakan dalam hal ini Kementerian Keuangan dan Bappenas untuk mendukung proses bisnis pelaksanaan proyek. Dimana proyek tersebut diharapkan bisa berjalan sederhana, mudah dan aman bagi seluruh pihak yang terlibat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan proyek SBSN.
Namun, lanjutnya, tetap memungkinkan bagi K/L untuk melaksanakan proyek secara baik dan menghasilkan output yang berkualitas tinggi. "Proyek ini dibangun dengan uang rakyat dan jangan lupa memeliharanya fasilitas dan sarananya," pungkasnya.
(dob/dob) Next Article Kuliah Umum di Balikpapan, DJPPR Edukasi Pembiayaan APBN
Proyek ini menjadi salah satu dari beberapa Madrasah yang dibiayai oleh SBSN yang menggunakan alokasi tahun 2018. Pembangunan Gedung yang bernama Ma'had Putra tersebut memiliki nilai kontrak sebesar Rp 6,83 miliar.
Pembangunan proyek SBSN untuk Madrasah, dimulai tahun 2018 untuk pembangunan laboratorium terpadu, ruang kelas baru, asrama siswa, dan perpustakaan. Total sampai dengan tahun 2020 dilakukan pembangunan 429 Madrasah melalui SBSN Proyek.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat alokasi SBSN proyek untuk Madrasah terus mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2018 sebesar Rp 201,43 miliar, untuk membangun 32 Madrasah.
Selanjutnya pada tahun 2019 sebesar Rp750,02 miliar yang digunakan untuk membangun 125 Madrasah, dan meningkat pada tahun 2020 sebesar Rp 1 triliun untuk membangun 136 Madrasah. Targetnya, pada tahun 2021 direncanakan akan ada pembiayaan SBSN untuk madrasah sebesar Rp 1,3 triliun untuk total 311 Madrasah.
![]() |
Adapun total alokasi proyek SBSN untuk sektor pendidikan tahun 2015 sampai 2020 sebesar Rp 9,63 triliun. Angka tersebut terdiri dari PTN di bawah Kemenag atau PTKIN mencapai Rp 5,37 triliun, Madrasah mencapai Rp 1,95 triliun, PTN di bawah Kemendikbud sebesar Rp 2,31 triliun.
Sebelumnya, DJPPR dalam rangkaian kegiatan InFest 2020 atau Inclusive Festival by DJPPR melaksanakan kegiatan dialog bersama guru dan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang. Kegiatan tersebut dilakukan pada Kamis, (5/3/2020).
Dalam kunjungan tersebut, Luky Alfirman juga melakukan penandatanganan prasasti dan closing Pembiayaan Proyek Pembangunan Gedung Ma'had Putra MAN 2 Kota Malang.
Luky menyampaikan bahwa berbagai kemudahan dan fleksibilitas dalam pelaksanaan proyek SBSN tersebut, sengaja didesain oleh para pemangku kebijakan dalam hal ini Kementerian Keuangan dan Bappenas untuk mendukung proses bisnis pelaksanaan proyek. Dimana proyek tersebut diharapkan bisa berjalan sederhana, mudah dan aman bagi seluruh pihak yang terlibat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan proyek SBSN.
Namun, lanjutnya, tetap memungkinkan bagi K/L untuk melaksanakan proyek secara baik dan menghasilkan output yang berkualitas tinggi. "Proyek ini dibangun dengan uang rakyat dan jangan lupa memeliharanya fasilitas dan sarananya," pungkasnya.
(dob/dob) Next Article Kuliah Umum di Balikpapan, DJPPR Edukasi Pembiayaan APBN
Most Popular