Kupon Lebih Rendah Tapi SBR009 Lebih Diborong Daripada SBR008
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
18 February 2020 12:15

Jakarta, CNBC Indonesia- Penerbitan Saving Bond Ritel (SBR) seri SBR009 mencapai Rp 2,26 triliun, dan melebihi target indikatif yang ditetapkan sebelumnya senilai Rp 2 triliun. SBR009 merupakan instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ritel pertama yang diterbitkan di tahun 2020.
Adapun kupon yang ditetapkan untuk seri ini sebesar 6,3% per tahun, dan besaran kupon ini berlaku sebagai kupon minimal (floor rate). Kupon yang diberikan untuk SBR ini sebenarnya lebih rendah dibandingkan SBR008 sebesar 7,20%, yang dipasarkan September 2019.
Dari keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan RI, SBR008 mencatatkan jumlah total penerbitan senilai Rp 1,89 triliun, lebih rendah dibandingkan SBR009 senilai Rp 2,26 triliun meski dengan kupon yang lebih tinggi.
Jumlah investor baru pada SBR009 pun lebih tinggi dibandingkan SBR008. DJPPR mencatat jumlah investor baru pada pembelian SBR009 mencapai 6.539, sementara pada SBR008 hanya 6.356 investor baru.
Total investor yang melakukan pembelian pada SBR009 mencapai 11.247 investor, lebih tinggi dibandingkan SBR008 yang hanya 10.219 investor. Meski demikian, keduanya berhasil menarik generasi milenial yang mendominasi jumlah investor baru di atas 50%.
Dari sebaran wilayah pun, SBR009 bisa dibilang lebih merata dibandingkan SBR008. DJPPR mencatat ada peningkatan pembelian di Indonesia bagian barat di luar DKI Jakarta menjadi 45,1%, sementara pada SBR008 hanya 42,2% dan berhasil menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Nantinya, dana hasil penjualan SBR009 akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2020, terutama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia (SDM).
Selain investor baru, DJPPR juga mencatat 99 investor setia yang selalu membeli SBR secara online dari seri SBR003 hingga SBR009, dengan nominal pembelian sebesar Rp 18,7 miliar, yang didominasi oleh Generasi X atau usia 40-54 tahun.
Sebanyak 71,01% investor SBR009 melakukan pemesanan dengan nominal sampai dengan Rp 100 juta. Namun jika dilihat dari volume pemesanan, sebagian besar investor membeli pada nominal lebih dari Rp 1 miliar.
Selain itu, jumlah investor terbesar SBR009 berasal dari Generasi Milenial, sebanyak 5.733 investor atau 50,97%. Namun, apabila dilihat berdasarkan volumenya, pemesanan terbesar dilakukan oleh Generasi Baby Boomers senilai Rp 943 miliar atau 41,82% dari total pemesanan SBR009.
Berdasarkan profesi, jumlah investor SBR009 didominasi Pegawai Swasta sebanyak 4.107 investor, namun secara volume didominasi oleh Wiraswasta senilai Rp867 miliar. DJPPR juga mencatat rata-rata volume pemesanan SBR009 per investor sebesar Rp 200,52 juta, dan ada 886 investor yang melakukan pembelian sebesar Rp 1 juta.
(dob/dob) Next Article Kuliah Umum di Balikpapan, DJPPR Edukasi Pembiayaan APBN
Adapun kupon yang ditetapkan untuk seri ini sebesar 6,3% per tahun, dan besaran kupon ini berlaku sebagai kupon minimal (floor rate). Kupon yang diberikan untuk SBR ini sebenarnya lebih rendah dibandingkan SBR008 sebesar 7,20%, yang dipasarkan September 2019.
Dari keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan RI, SBR008 mencatatkan jumlah total penerbitan senilai Rp 1,89 triliun, lebih rendah dibandingkan SBR009 senilai Rp 2,26 triliun meski dengan kupon yang lebih tinggi.
Total investor yang melakukan pembelian pada SBR009 mencapai 11.247 investor, lebih tinggi dibandingkan SBR008 yang hanya 10.219 investor. Meski demikian, keduanya berhasil menarik generasi milenial yang mendominasi jumlah investor baru di atas 50%.
Dari sebaran wilayah pun, SBR009 bisa dibilang lebih merata dibandingkan SBR008. DJPPR mencatat ada peningkatan pembelian di Indonesia bagian barat di luar DKI Jakarta menjadi 45,1%, sementara pada SBR008 hanya 42,2% dan berhasil menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Nantinya, dana hasil penjualan SBR009 akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2020, terutama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia (SDM).
Selain investor baru, DJPPR juga mencatat 99 investor setia yang selalu membeli SBR secara online dari seri SBR003 hingga SBR009, dengan nominal pembelian sebesar Rp 18,7 miliar, yang didominasi oleh Generasi X atau usia 40-54 tahun.
Sebanyak 71,01% investor SBR009 melakukan pemesanan dengan nominal sampai dengan Rp 100 juta. Namun jika dilihat dari volume pemesanan, sebagian besar investor membeli pada nominal lebih dari Rp 1 miliar.
Selain itu, jumlah investor terbesar SBR009 berasal dari Generasi Milenial, sebanyak 5.733 investor atau 50,97%. Namun, apabila dilihat berdasarkan volumenya, pemesanan terbesar dilakukan oleh Generasi Baby Boomers senilai Rp 943 miliar atau 41,82% dari total pemesanan SBR009.
Berdasarkan profesi, jumlah investor SBR009 didominasi Pegawai Swasta sebanyak 4.107 investor, namun secara volume didominasi oleh Wiraswasta senilai Rp867 miliar. DJPPR juga mencatat rata-rata volume pemesanan SBR009 per investor sebesar Rp 200,52 juta, dan ada 886 investor yang melakukan pembelian sebesar Rp 1 juta.
(dob/dob) Next Article Kuliah Umum di Balikpapan, DJPPR Edukasi Pembiayaan APBN
Most Popular