Luky Alfirman: Fungsi APBN Vital Menjaga Pertumbuhan Ekonomi
dob, CNBC Indonesia
05 March 2020 15:34

Jakarta, CNBC Indonesia- Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) menyelenggarakan kegiatan InFest 2020 (an Inclusive Festival by DJPPR) di Kota Malang yang dilaksanakan pada 4 - 6 Maret 2020.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pengelolaan APBN yang dilakukan Pemerintah dan bagaimana Pembiayaan APBN dimanfaatkan secara produktif untuk memberikan kemaslahatan bagi masyarakat serta untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan di seluruh tanah air.
Salah satu rangkaian kegiatan Inclusive Festival by DJPPR ini adalah kuliah umum Direktur Jenderal PPR di Universitas Brawijaya. Kuliah umum ini mengambil tema "Menjaga Kredibilitas APBN Melalui Kebijakan Pembiayaan Syariah di Tengah Tekanan Kondisi Global".
Dalam kuliah umum ini Direktur Jenderal PPR, Luky Alfirman juga menandatangani perjanjian kerjasama edukasi dengan Universitas Brawijaya. Dengan adanya kerjasama edukasi ini, mahasiswa Universitas Brawijaya berkesempatan luas untuk dapat melakukan magang, riset atau mencari data untuk penelitian di DJPPR.
Bertempat di Ruang Aula lantai 7 Gedung F Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Direktur Jenderal PPR memberikan gambaran fundamental perekonomian Indonesia, peran pembiayaan dalam pembangunan Indonesia dan pembiayaan APBN 2020.
Luky mengatakan bahwa di tengah ketidakpastian global, Pemerintah tetap berkomitmen untuk mendorong dan mendukung upaya percepatan pembangunan infrastruktur nasional melalui kebijakan fiskal dengan tema "APBN untuk Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas SDM" yang berfokus kepada mobilisasi pendapatan negara untuk menarik investasi dan mendorong daya saing, kebijakan belanja negara yang berkualitas, serta pembiayaan yang kreatif dan mitigasi risiko.
"Peran APBN sebagai alat stimulus fiskal saat ini sangat besar dan penting untuk mendorong ekonomi Indonesia tetap tumbuh di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global dan menurunnya pertumbuhan ekonomi dunia", jelas Luky.
Melalui kuliah umum ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa dan civitas akademika lain tentang peranan pembiayaan APBN, pengelolaannya dan pemanfaatannya sehingga bisa bersama-sama mengawal dan untuk membantu dan meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan negara.
(dob/dob) Next Article Kuliah Umum di Balikpapan, DJPPR Edukasi Pembiayaan APBN
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pengelolaan APBN yang dilakukan Pemerintah dan bagaimana Pembiayaan APBN dimanfaatkan secara produktif untuk memberikan kemaslahatan bagi masyarakat serta untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan di seluruh tanah air.
Salah satu rangkaian kegiatan Inclusive Festival by DJPPR ini adalah kuliah umum Direktur Jenderal PPR di Universitas Brawijaya. Kuliah umum ini mengambil tema "Menjaga Kredibilitas APBN Melalui Kebijakan Pembiayaan Syariah di Tengah Tekanan Kondisi Global".
Dalam kuliah umum ini Direktur Jenderal PPR, Luky Alfirman juga menandatangani perjanjian kerjasama edukasi dengan Universitas Brawijaya. Dengan adanya kerjasama edukasi ini, mahasiswa Universitas Brawijaya berkesempatan luas untuk dapat melakukan magang, riset atau mencari data untuk penelitian di DJPPR.
Bertempat di Ruang Aula lantai 7 Gedung F Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Direktur Jenderal PPR memberikan gambaran fundamental perekonomian Indonesia, peran pembiayaan dalam pembangunan Indonesia dan pembiayaan APBN 2020.
![]() |
Luky mengatakan bahwa di tengah ketidakpastian global, Pemerintah tetap berkomitmen untuk mendorong dan mendukung upaya percepatan pembangunan infrastruktur nasional melalui kebijakan fiskal dengan tema "APBN untuk Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas SDM" yang berfokus kepada mobilisasi pendapatan negara untuk menarik investasi dan mendorong daya saing, kebijakan belanja negara yang berkualitas, serta pembiayaan yang kreatif dan mitigasi risiko.
"Peran APBN sebagai alat stimulus fiskal saat ini sangat besar dan penting untuk mendorong ekonomi Indonesia tetap tumbuh di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global dan menurunnya pertumbuhan ekonomi dunia", jelas Luky.
Melalui kuliah umum ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa dan civitas akademika lain tentang peranan pembiayaan APBN, pengelolaannya dan pemanfaatannya sehingga bisa bersama-sama mengawal dan untuk membantu dan meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan negara.
(dob/dob) Next Article Kuliah Umum di Balikpapan, DJPPR Edukasi Pembiayaan APBN
Most Popular