
Jangan-jangan Corona Tak Seseram yang Dibayangkan...
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
03 March 2020 06:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus corona belum berhenti menghasilkan berita baru. Kini, Indonesia sudah melaporkan kasus perdana corona, bahkan menjangkiti dua pasien sekaligus.
Mengutip data satelit pemetaan ArcGIs pada Senin (2/3/2020) pukul 21:43 WIB, jumlah kasus corona di seluruh dunia sudah mencapai 89.253. China tetap yang terbanyak yaitu 80.026.
Namun kini yang menjadi kekhawatiran justru penyebaran di luar China yang semakin luas. Korea Selatan menjadi negara dengan kasus corona terbanyak kedua yaitu 4.335. disusul Italia (1.694), Iran (978), Jepang (256), Jerman (150), Prancis (130), Spanyol (126), Singapura (106), Hong Kong (98), Amerika Serikat/AS (86), Bahrain (47), Kuwait (45), Thailand (43), Taiwan (41), Inggris (36), Australia (29), Malaysia (29), Swiss (27), Kanada (24), Uni Emirat Arab (21), Norwegia (19), Vietnam (16), Swedia (14), Austria (14), Israel (10), Lebanon (10), Belanda (10), Makau (10), San Marino (8), Kroasia (7), Yunani (7), Ekuador (6), Oman (6), Finlandia (6), Meksiko (6), Denmark (4), Pakistan (4), Qatar (3), Republik Ceska (3), Georgia (3), Aljazair (3), Islandia (3), Filipina (3), Rumania (3), India (3), Azerbaijan (3), Indonesia (2), Belgia (2), Rusia (2), Brasil (2), Mesir (2), Afganistan (1), Nepal (1), Lituania (1), Kamboja (1), Republik Irlandia (1), Nigeria (1), Armenia (1), Republik Dominika (1), Makedonia Utara (1), Luksemburg (1), Monako (1), Belarusia (1), Selandia Baru (1), Estonia (1), dan Sri Lanka (1). Plus kasus di kapal pesiar Diamond Princess (705).
Penyebaran yang begitu masif membuat aktivitas masyarakat menjadi terhambat. Pabrik-pabrik berhenti beroperasi, atau kalau masih berproduksi tidak dalam kapasitas maksimal akibat kekurangan sumber daya manusia.
Sebagian pekerja memang masih dirumahkan karena khawatir penyebaran virus bakal kian luas. Akibatnya, aktivitas industri manufaktur China merosot tajam. Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur China versi Caxin/Markit pada Februari 2020 tercatat 40,3. Jauh di bawah bulan sebelumnya yaitu 51,1 dan menjadi yang terendah sepanjang pencatatan PMI yang dimulai pada 2004.
PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di bawah 50, berarti dunia usaha sedang tidak ekspansif, bahkan yang ada terkontraksi.
"Sektor industri manufaktur China sudah merasakan dampak epidemi pada bulan lalu. Pasokan dan permintaan sama-sama melemah, rantai pasok mengalami stagnasi, dan banyak pesanan yang belum terselesaikan," kata Zhenssheng Zhong, Direktur Analisis Makroekonomi di CEBM Group, seperti dikutip dari Reuters.
China adalah pemain besar dalam perekonomian global. Negeri Tirai Bambu merupakan perekonomian terbesar kedua di dunia, eksportir nomor satu, dan pemain kunci dalam rantai pasok dunia.
Kala pasokan dari China menurun seiring kelesuan industri manufaktur, maka dunia usaha di berbagai negara akan kesulitan memperoleh bahan baku/penolong. Oleh karena itu, rantai pasok global akan rusak dan industri manufaktur global terancam mengalami kontraksi.
Namun kini yang menjadi kekhawatiran justru penyebaran di luar China yang semakin luas. Korea Selatan menjadi negara dengan kasus corona terbanyak kedua yaitu 4.335. disusul Italia (1.694), Iran (978), Jepang (256), Jerman (150), Prancis (130), Spanyol (126), Singapura (106), Hong Kong (98), Amerika Serikat/AS (86), Bahrain (47), Kuwait (45), Thailand (43), Taiwan (41), Inggris (36), Australia (29), Malaysia (29), Swiss (27), Kanada (24), Uni Emirat Arab (21), Norwegia (19), Vietnam (16), Swedia (14), Austria (14), Israel (10), Lebanon (10), Belanda (10), Makau (10), San Marino (8), Kroasia (7), Yunani (7), Ekuador (6), Oman (6), Finlandia (6), Meksiko (6), Denmark (4), Pakistan (4), Qatar (3), Republik Ceska (3), Georgia (3), Aljazair (3), Islandia (3), Filipina (3), Rumania (3), India (3), Azerbaijan (3), Indonesia (2), Belgia (2), Rusia (2), Brasil (2), Mesir (2), Afganistan (1), Nepal (1), Lituania (1), Kamboja (1), Republik Irlandia (1), Nigeria (1), Armenia (1), Republik Dominika (1), Makedonia Utara (1), Luksemburg (1), Monako (1), Belarusia (1), Selandia Baru (1), Estonia (1), dan Sri Lanka (1). Plus kasus di kapal pesiar Diamond Princess (705).
Penyebaran yang begitu masif membuat aktivitas masyarakat menjadi terhambat. Pabrik-pabrik berhenti beroperasi, atau kalau masih berproduksi tidak dalam kapasitas maksimal akibat kekurangan sumber daya manusia.
Sebagian pekerja memang masih dirumahkan karena khawatir penyebaran virus bakal kian luas. Akibatnya, aktivitas industri manufaktur China merosot tajam. Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur China versi Caxin/Markit pada Februari 2020 tercatat 40,3. Jauh di bawah bulan sebelumnya yaitu 51,1 dan menjadi yang terendah sepanjang pencatatan PMI yang dimulai pada 2004.
PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di bawah 50, berarti dunia usaha sedang tidak ekspansif, bahkan yang ada terkontraksi.
"Sektor industri manufaktur China sudah merasakan dampak epidemi pada bulan lalu. Pasokan dan permintaan sama-sama melemah, rantai pasok mengalami stagnasi, dan banyak pesanan yang belum terselesaikan," kata Zhenssheng Zhong, Direktur Analisis Makroekonomi di CEBM Group, seperti dikutip dari Reuters.
China adalah pemain besar dalam perekonomian global. Negeri Tirai Bambu merupakan perekonomian terbesar kedua di dunia, eksportir nomor satu, dan pemain kunci dalam rantai pasok dunia.
Kala pasokan dari China menurun seiring kelesuan industri manufaktur, maka dunia usaha di berbagai negara akan kesulitan memperoleh bahan baku/penolong. Oleh karena itu, rantai pasok global akan rusak dan industri manufaktur global terancam mengalami kontraksi.
Next Page
Aktivitas Manufaktur Membaik
Pages
Most Popular