Internasional

Aktivitas Pabrik China Melambat, Terparah Sejak Krisis 2008

Yuni Dwi Astutik, CNBC Indonesia
29 February 2020 12:56
Purchasing Managers Indeks (PMI) China turun menjadi 35,7 pada Februari 2020.
Foto: Para pekerja membuat bendera China di sebuah pabrik menjelang peringatan berdirinya Republik Rakyat China yang ke-70, di Jiaxing, Zhejiang, Cina, (25/9/2019).( REUTER / Stringer )
Jakarta, CNBC Indonesia - Purchasing Managers Index (PMI) China turun menjadi 35,7 pada Februari 2020. Hal ini terungkap dari data Biro Statistik China, Sabtu (29/2/2020)

PMI merupakan indikator ekonomi sebuah negara di mana angka 50 ke atas menunjukkan investasi yang menggeliat sedangkan 50 ke bawah menunjukkan sebaliknya.



Angka ini merupakan titik terendah bahkan jika dibandingkan dengan krisis keuangan 2008. Saat itu, ekonomi angkanya 38,8.

Sebelumnya PMI China 50. Pemerintah bahkan berharap, di tengah pelemahan yang terjadi, PMI masih bisa di level 46.

Sementara itu, untuk PMI non-manufaktur juga terpantau jatuh ke 29,6. Sebelumnya PMI non-manufaktur berada di 54,1.

Sebagaimana diketahui saat ini virus corona sudah menjalar ke banyak negara dan memukul ekonomi China. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada hari Jumat (28/2/2020) waktu Swiss, kembali menaikkan status risiko dari virus corona ke level tertinggi.

Ini dilakukan setelah epidemi itu menyebar ke sub-Sahara Afrika dan membuat pasar keuangan merosot. WHO menilai, virus ini telah menjamur di seluruh dunia selama sepekan terakhir, dan muncul di setiap benua kecuali Antartika.



Ini mendorong banyak pemerintah dan pelaku usaha melakukan pelarangan warganya untuk bepergian atau berkumpul di tempat-tempat ramai.

WHO mencatat, virus ini telah menewaskan lebih dari 2.800 orang dan menginfeksi lebih dari 84.000 di seluruh dunia. Jumlah ini sebagian besar berasal dari China.

[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article Manufaktur China Kembali Turun di Oktober

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular