
Internasional
Perang Dagang Nggak Ngaruh, Aktivitas Manufaktur China Naik
Lynda Hasibuan & Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
02 December 2019 12:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah survei sektor swasta menunjukkan aktivitas manufaktur China meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan November. Berdasarkan riset bersama Caixin dan IHS Markit, Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (PMI) berada di 51,8.
PMI menjadi indikator baiknya investasi. Jika angkanya berada di 50 atau lebih berarti terjadi ekspansi yang positif, sementara jika di bawahnya berarti ada sinyak kontraksi yang negatif.
Dalam siaran persnya, Caixin dan IHS Markit mengatakan ini merupakan peningkatan PMI terkuat sejak Desember 2016. Sebelumnya, Reuters sempat memprediksi PMI turun menjadi 51,4 di November dari 51,7 di Oktober.
Survei PMI resmi biasanya mensurvei sebagian besar bisnis besar dan perusahaan milik negara. Indikator Caixin dan IHS Markit menampilkan perpaduan yang lebih besar antara perusahaan kecil dan menengah.
Pada akhir pekan lalu, Biro Statistik Nasional China mengatakan pada bahwa PMI resmi China di November adalah 50,2. Angka ini naik dari 49,3 pada Oktober.
Sementara itu, data ini datang saat AS dan China tetap terkunci dalam sengketa perdagangan yang telah lama membebani sentimen. Perang dagang antara kedua negara menjadi kendala pemulihan ekonomi.
"Jika negosiasi perdagangan antara China dan AS dapat berkembang pada fase berikutnya dan kepercayaan bisnis dapat diperbaiki secara efektif, produksi manufaktur dan investasi kemungkinan akan melihat peningkatan yang solid," kata Direktur Analisis Ekonomi Makro CEBM Group, anak perusahaan Caixin, Zhengsheng Zhong.
(sef/sef) Next Article Manufaktur China Kembali Turun di Oktober
PMI menjadi indikator baiknya investasi. Jika angkanya berada di 50 atau lebih berarti terjadi ekspansi yang positif, sementara jika di bawahnya berarti ada sinyak kontraksi yang negatif.
Dalam siaran persnya, Caixin dan IHS Markit mengatakan ini merupakan peningkatan PMI terkuat sejak Desember 2016. Sebelumnya, Reuters sempat memprediksi PMI turun menjadi 51,4 di November dari 51,7 di Oktober.
Pada akhir pekan lalu, Biro Statistik Nasional China mengatakan pada bahwa PMI resmi China di November adalah 50,2. Angka ini naik dari 49,3 pada Oktober.
Sementara itu, data ini datang saat AS dan China tetap terkunci dalam sengketa perdagangan yang telah lama membebani sentimen. Perang dagang antara kedua negara menjadi kendala pemulihan ekonomi.
"Jika negosiasi perdagangan antara China dan AS dapat berkembang pada fase berikutnya dan kepercayaan bisnis dapat diperbaiki secara efektif, produksi manufaktur dan investasi kemungkinan akan melihat peningkatan yang solid," kata Direktur Analisis Ekonomi Makro CEBM Group, anak perusahaan Caixin, Zhengsheng Zhong.
(sef/sef) Next Article Manufaktur China Kembali Turun di Oktober
Most Popular