Selisihi Wall Street, Bursa Eropa Kompak Menguat di Pembukaan

Market - Arif Gunawan, CNBC Indonesia
03 March 2021 15:21
A monitor is pictured for the official share trading Siemens Healthineers start following an initial public offering  (IPO) at the trading floor of Frankfurt’s stock exchange in Frankfurt Germany, March 16, 2018. REUTERS/Kai Pfaffenbach Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa kompak menguat pada sesi awal perdagangan Rabu (3/3/2021), di tengah ekspektasi pelaku pasar bahwa pemerintah Inggris akan merilis kebijakan belanja dan perpajakan yang pro-pelaku usaha tahun ini.

Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa naik 0,7% di awal perdagangan. Indeks saham sektor otomotif menjadi pemimpin reli dengan melejit 2,1% sementara indeks saham sektoral lainnya mengekor di jalur hijau.

Selang 5 menit kemudian reli indeks Stoxx menjadi 1,93 poin (+0,47%) ke 415,16. Indeks DAX Jerman lompat 89,75 poin (+0,64%) ke 14.129,55 sementara CAC Prancis tumbuh 31,3 poin (+0,54%) ke 5.841,03. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris naik 51 poin (+0,77%) ke 6.664,73.

Sentimen di bursa Benua Biru cenderung positif meski bursa Amerika Serikat (AS) dan Asia bergerak variatif. Bursa saham Asia Pasifik mayoritas menguat pada Rabu, setelah survei menunjukkan aktivitas sektor jasa di China pada Februari melemah.

Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) sektor jasa versi Caixin/Markit pada Februari berada di level 51,5 atau melemah dari posisi Januari 52. Artinya, sektor jasa di China masih ekspansif karena berada di atas level 50.

Sementara itu, kontrak berjangka (futures) di AS bergerak flat, setelah tadi malam Dow Jones Industrial Average anjlok 144 poin ke 31.391,52. Indeks S&P 500 turun 0,81% ke 3.870.29 dan Nasdaq drop 1,69% ke 13.358.79.

Kanselir Rishi Sunak bakal mengumumkan kebijakan belanja dan perpajakan Inggris setelah pandemi memukul perekonomian mereka, meski pembatasan sosial segera dicabut dalam beberapa bulan depan.

Pada Selasa, pemerintah Inggris telah mengumumkan bahwa jaminan pengangguran-yang ditujukan untuk membuat orang tetap mendapatkan gaji meski bisnis terhenti akibat pandemi, akan diperpanjang hingga September.

Terkait dengan perkembangan corona, Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa pemerintah AS bakal memiliki suplai vaksin yang cukup untuk memvaksin seluruh warga AS usia dewasa pada Mei, atau 2 bulan lebih cepat dari target awal.

Di Eropa, pemodal akan memantau rilis kinerja keuangan Vivendi dan Prudential serta rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal IV-2020 di Italia dan Irlandia, data pengangguran Portugal per Februari serta data PMI zona euro per Februari.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Jelang Rilis Data Ekonomi, Bursa Eropa Dibuka Menghijau


(ags/ags)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading