Internasional

Top China! Berhasil Kontrol Pandemi, PMI Meroket

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
31 March 2021 10:25
Workers make Chinese flags at a factory ahead of the 70th founding anniversary of People's Republic of China, in Jiaxing, Zhejiang province, China September 25, 2019. REUTERS/Stringer ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT.
Foto: Para pekerja membuat bendera China di sebuah pabrik menjelang peringatan berdirinya Republik Rakyat China yang ke-70, di Jiaxing, Zhejiang, Cina, (25/9/2019).( REUTER / Stringer )

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas produksi China pada Februari 2021 tumbuh lebih tinggi dibandingkan prediksi analis. Hal ini didorong oleh penguatan daya beli dalam momen tahun baru imlek dan perbaikan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Dikutip AFP, Purchasing Managers Index (PMI)- ukuran utama dari aktivitas manufaktur- mencatatkan pertumbuhan China mencapai 51,9 poin pada bulan Februari. Hal ini lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang hanya menetapkan prediksi sebesar 50,6 poin.

Selain itu PMI non-manufaktur juga membuat rebound signifikan ke 56,3, lebih tinggi dari perkiraan Bloomberg di 52,0. Ini menunjukkan kinerja yang lebih baik di industri jasa dan ekspektasi yang lebih tinggi untuk sektor-sektor yang terkena dampak paling parah seperti akomodasi dan pariwisata

Ahli statistik senior NBS, Zhao Qinghe, mengatakan bahwa dengan kendali China atas wabah Covid-19 memberi pengaruh positif. Permintaan konsumen kembali dan industri jasa mempercepat pemulihan.

Untuk manufaktur, Zhao menambahkan bahwa perusahaan termasuk UMKM, juga telah bekerja lebih baik. Meskipun ada beberapa penundaan dalam bahan baku yang diimpor karena penyebaran Covid-19 ke luar negeri, yang menyebabkan harga lebih tinggi dan waktu pengiriman lebih lama.

Meskipun menjadi negara pertama yang dilanda Covid-19, China mampu bangkit dengan cepat. Di kuartal keempat 2020 saja negeri tirai bambu itu mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5%.

Dalam pandemi, China juga diketahui mampu mengontrol penyebaran virus Covid-19. Hingga saat ini ekonomi kedua terbesar dunia itu mencatatkan 90 ribu kasus Covid-19 dengan 4.600 kematian. Hal ini menjadikan kunci dalam perbaikan ekonomi negara itu.




(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Maaf AS Bakal Lewat, China Juara 1 Ekonomi Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular