
Rugi Rp 30 M Sehari, Pengusaha: Banjir Kali Ini Paling Parah
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
25 February 2020 15:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha yang terhabung dalam asosiasi pengusaha truk mengklaim mengalami kerugian lebih dari RP 30 miliar dalam sehari ini. Hal ini terjadi karena banyak truk yang tidak bisa beroperasi mengangkut barang-barang ekspor-impor akibat banjir yang kembali melanda Jakarta pada hari ini, Selasa (25/2/2020).
"Kejadian dua hari ini (Minggu dan Selasa) cukup memprihatinkan. [Banjir] dua hari terakhir ini yang paling parah," kata Wakil Ketua Umum Bidang Logistik Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman melalui serangkaian pesan kepada CNBC Indonesia, Selasa (25/2).
"Dari sisi kerugian karena tidak operasi, sekitar RP 30 miliar untuk 20.000 truk yang beroperasi di Tanjung Priok. Belum memperhitungkan daerah lain terdampak banjir seperti tol, dan lainnya," tambahnya.
Lookman mengatakan kerugian itu juga belum memperhitungkan biaya perbaikan untuk kendaraan yang terendam banjir. Ia menjelaskan bahwa untuk memperbaiki kendaraan yang terendam banjir, biaya perawatan bisa mencapai Rp 30 juta per kendaraan.
"(Ada biaya) kerusakan kendaraan juga karena banyak yang tangki solarnya kerendam air, kelistrikan, aki, dan lainnya," jelasnya. "Kalau kena mesin bisa RP 20 juta sampai dengan Rp 30 juta per kendaraan," tambahnya.
Ia berharap pemerintah memberi perhatian pada dunia usaha yang terkena banjir dan masyarakat umum. Ia juga menyarankan pemerintah daerah untuk meningkatkan lagi manajemen dalam menanggulangi masalah banjir yang sudah terjadi berulang kali di Jakarta dalam waktu dua bulan terakhir.
"Cuaca semakin ekstrem tentunya butuh penanganan yang lebih baik dan usaha yang lebih keras. Jika tidak ya otomatis hal ini akan terjadi terus. Sudah berkali-kali kejadiannya sejak Januari ya, 4 sampai 6 kali banjir," ungkapnya.
Banjir memang telah melanda beberapa titik di Jakarta hari ini, dan sudah terjadi beberapa kali dalam dua bulan terakhir. Namun demikian, banjir hari ini bisa dibilang yang terparah. Sebab, di beberapa wilayah yang sebelumnya tidak mengalami banjir pada Januari lalu, kini dilanda banjir akibat curah hujan yang sangat tinggi.
Ketinggian air di beberapa wilayah yang terdampak pun beragam, mulai dari semata kaki hingga mencapai dada orang dewasa, sebagaimana dilaporkan Polda Metro Jaya.
"14:14 #Banjir 30-40 Cm di Jl.Letjen Suprapto Cempaka Mas Cempaka Putih, saat ini belum bisa dilintasi kendaraan," jelasnya melalui akun twitter @TMCPoldaMetro.
Di Jakarta dan sekitarnya, setidaknya telah kejadian banjir antara lain pada 1 Januari, 8 Februari, 23 Februari, dan 25 Februari 2020.
(hoi/hoi) Next Article PUPR: Banjir Jakarta Bukan karena Kiriman
"Kejadian dua hari ini (Minggu dan Selasa) cukup memprihatinkan. [Banjir] dua hari terakhir ini yang paling parah," kata Wakil Ketua Umum Bidang Logistik Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman melalui serangkaian pesan kepada CNBC Indonesia, Selasa (25/2).
"Dari sisi kerugian karena tidak operasi, sekitar RP 30 miliar untuk 20.000 truk yang beroperasi di Tanjung Priok. Belum memperhitungkan daerah lain terdampak banjir seperti tol, dan lainnya," tambahnya.
"(Ada biaya) kerusakan kendaraan juga karena banyak yang tangki solarnya kerendam air, kelistrikan, aki, dan lainnya," jelasnya. "Kalau kena mesin bisa RP 20 juta sampai dengan Rp 30 juta per kendaraan," tambahnya.
Ia berharap pemerintah memberi perhatian pada dunia usaha yang terkena banjir dan masyarakat umum. Ia juga menyarankan pemerintah daerah untuk meningkatkan lagi manajemen dalam menanggulangi masalah banjir yang sudah terjadi berulang kali di Jakarta dalam waktu dua bulan terakhir.
"Cuaca semakin ekstrem tentunya butuh penanganan yang lebih baik dan usaha yang lebih keras. Jika tidak ya otomatis hal ini akan terjadi terus. Sudah berkali-kali kejadiannya sejak Januari ya, 4 sampai 6 kali banjir," ungkapnya.
Banjir memang telah melanda beberapa titik di Jakarta hari ini, dan sudah terjadi beberapa kali dalam dua bulan terakhir. Namun demikian, banjir hari ini bisa dibilang yang terparah. Sebab, di beberapa wilayah yang sebelumnya tidak mengalami banjir pada Januari lalu, kini dilanda banjir akibat curah hujan yang sangat tinggi.
Ketinggian air di beberapa wilayah yang terdampak pun beragam, mulai dari semata kaki hingga mencapai dada orang dewasa, sebagaimana dilaporkan Polda Metro Jaya.
"14:14 #Banjir 30-40 Cm di Jl.Letjen Suprapto Cempaka Mas Cempaka Putih, saat ini belum bisa dilintasi kendaraan," jelasnya melalui akun twitter @TMCPoldaMetro.
Di Jakarta dan sekitarnya, setidaknya telah kejadian banjir antara lain pada 1 Januari, 8 Februari, 23 Februari, dan 25 Februari 2020.
(hoi/hoi) Next Article PUPR: Banjir Jakarta Bukan karena Kiriman
Most Popular