
Singapura Resesi, Corona Ngeri! Jokowinomics Ada Solusi?
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
18 February 2020 07:20

Saat ini segala efek buruk dari virus corona bagi ekonomi Indonesia harus diantisipasi dengan 'steroid'.
Paling penting bagi pemerintah, adalah menjaga (kalau bisa meningkatkan) konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga adalah kunci, karena menyumbang hampir 60% dari pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB).
Cara menjaga konsumsi rumah tangga adalah mempertahankan inflasi tetap rendah. Tidak mudah, karena harga sejumlah bahan pangan mulai melonjak gara-gara pasokan dari China yang menipis. Penyebabnya apa lagi kalau bukan Corona.
Contoh, Indonesia banyak mendatangkan bawang putih dari China, bahkan sekitar 90% bawang putih impor datang dari negara tersebut. Pada Januari-Oktober 2019, nilai impor bawang putih Indonesia dari China adalah US$ 332,91 juta.
Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), rata-rata harga bawang putih ukuran sedang secara nasional pada 21 Januari adalah Rp 35.600/kg. kemarin, harganya adalah Rp 53.250/kg. Luar biasa...
Cara lain untuk mendorong konsumsi rumah tangga adalah melalui intervensi fiskal. Misalnya dengan pemberian subsidi langsung kepada masyarakat seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pemberian BLT adalah solusi cepat (quick fix) yang terbukti mampu menjaga konsumsi rumah tangga. Pemerintahan SBY memberi BLT pada 2008 sebagai kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. BLT ampuh membuat pertumbuhan konsumsi rumah tangga mencapai 5,3% pada 2008, bahkan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 5%.
Oleh karena itu, mungkin pemerintah perlu memasukkan opsi pemberian BLT jika dampak serangan virus Corona berkepanjangan. Sebab kala ekspor dan investasi lesu, BLT bisa jadi adalah obat yang cespleng untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.
Paling penting bagi pemerintah, adalah menjaga (kalau bisa meningkatkan) konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga adalah kunci, karena menyumbang hampir 60% dari pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB).
Cara menjaga konsumsi rumah tangga adalah mempertahankan inflasi tetap rendah. Tidak mudah, karena harga sejumlah bahan pangan mulai melonjak gara-gara pasokan dari China yang menipis. Penyebabnya apa lagi kalau bukan Corona.
Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), rata-rata harga bawang putih ukuran sedang secara nasional pada 21 Januari adalah Rp 35.600/kg. kemarin, harganya adalah Rp 53.250/kg. Luar biasa...
Cara lain untuk mendorong konsumsi rumah tangga adalah melalui intervensi fiskal. Misalnya dengan pemberian subsidi langsung kepada masyarakat seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pemberian BLT adalah solusi cepat (quick fix) yang terbukti mampu menjaga konsumsi rumah tangga. Pemerintahan SBY memberi BLT pada 2008 sebagai kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. BLT ampuh membuat pertumbuhan konsumsi rumah tangga mencapai 5,3% pada 2008, bahkan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 5%.
Oleh karena itu, mungkin pemerintah perlu memasukkan opsi pemberian BLT jika dampak serangan virus Corona berkepanjangan. Sebab kala ekspor dan investasi lesu, BLT bisa jadi adalah obat yang cespleng untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.
Pages
Most Popular