
Virus Corona Bikin Impor dari China Anjlok di Februari 2020
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
16 March 2020 11:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Sedangkan nilai impor pada Februari 2020 mencapai US$ 11,60 miliar. Nilai impor ini turun 5,11%.
Demikian data BPS yang disampaikan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Yunita Rusanti di Gedung BPS secara teleconference, Senin (16/3/2020).
Berikut datanya :
Nilai impor dari China tercatat yang mengalami penurunan paling tinggi. Di mana berdasarkan data BPS mencapai US$ 1,95 miliar.
Sedangkan Hong Kong juga mengalami penurunan hingga US$ 116,5 juta. Sementara dari Korea Selatan juga turun US$ 113,7 juta dan Singapura US$ 102,7 juta.
"Impor dari China dominan. Pada Februari ini impor dari China mengalami penurunan hingga US$ 1,95 miliar. Antara lain untuk HS85 mesin dan perlengkapan elektrik, mesin dan perlengkapan mekanik dan plastik," papar Yunita.
Yunita menambahkan, impor dari China mengalami penurunan baik year on year maupun month on month.
(wed) Next Article Live Now! BPS Laporkan Angka Ekspor-Impor di Maret 2020
Demikian data BPS yang disampaikan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Yunita Rusanti di Gedung BPS secara teleconference, Senin (16/3/2020).
Berikut datanya :
- Impor barang konsumsi : turun 12,81% menjadi US$ 0,88 miliar
- Impor bahan baku/penolong : turun 1,5% menjadi US$ 8,89 miliar
- Impor barang modal : turun 16,44% menjadi US$ 1,83 miliar
![]() |
Nilai impor dari China tercatat yang mengalami penurunan paling tinggi. Di mana berdasarkan data BPS mencapai US$ 1,95 miliar.
Sedangkan Hong Kong juga mengalami penurunan hingga US$ 116,5 juta. Sementara dari Korea Selatan juga turun US$ 113,7 juta dan Singapura US$ 102,7 juta.
"Impor dari China dominan. Pada Februari ini impor dari China mengalami penurunan hingga US$ 1,95 miliar. Antara lain untuk HS85 mesin dan perlengkapan elektrik, mesin dan perlengkapan mekanik dan plastik," papar Yunita.
Yunita menambahkan, impor dari China mengalami penurunan baik year on year maupun month on month.
Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana mengatakan terjadinya penurunan impor ini karena wabah corona. "Akan ada perubahan besar dalam angka perdagangan bulanan karena penyesuaian Covid-19," tegas Wisnu.
Impor mengalami kontraksi hingga -5,1% yoy di semua segmen. Penurunan terbesar dalam bahan baku impor berasal dari tank dan amunisi pertahanan lainnya.
"Prospek perdagangan barang dagangan dan Neraca Transaksi Berjalan diperkirakan akan meningkat pada tahun 2020, didorong oleh permintaan domestik yang lemah yang akan membuat impor tetap terhambat," tambah Wisnu.
Impor mengalami kontraksi hingga -5,1% yoy di semua segmen. Penurunan terbesar dalam bahan baku impor berasal dari tank dan amunisi pertahanan lainnya.
"Prospek perdagangan barang dagangan dan Neraca Transaksi Berjalan diperkirakan akan meningkat pada tahun 2020, didorong oleh permintaan domestik yang lemah yang akan membuat impor tetap terhambat," tambah Wisnu.
(wed) Next Article Live Now! BPS Laporkan Angka Ekspor-Impor di Maret 2020
Most Popular