
Di Hari Penuh Cinta, Rupiah Malah Terlemah di Asia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 February 2020 10:18

Dana Moneter Internasional (IMF) bahkan memperkirakan dampak ekonomi virus Corona lebih parah ketimbang SARS yang menyerang hampir dua dekade lalu. Tidak hanya kepada perekonomian China, virus Corona juga bisa menghantam dunia
"Jelas lebih berdampak. China dulu hanya menyumbang 8% dari ekonomi global, sementara hari ini menghasilkan 28%," kata Kristalina Georgieva, Direktur Pelaksana IMF, seperti dikutip dari CNBC International.
Pendapat senada juga keluar dari sejumlah institusi lain. Riset IHS Markit menyebutkan, virus SARS membuat Produk Domestik Bruto (PDB) China berkurang 1%. Sedangkan virus Corona diperkirakan memangkas pertumbuhan ekonomi China sebesar 1,1 poin persentase pada tahun ini.
IHS Markit memperkirakan ekonomi China tumbuh 5,8% pada 2020. Penurunan 1,1 poin persentase berarti pertumbuhan ekonomi China menjadi hanya 4,7%.
Pada 2019, ekonomi China tumbuh 6,1% dan menjadi yang paling lemah setidaknya sejak 1992. Kalau benar pertumbuhan ekonomi 2020 di bawah 5%, berarti akan menjadi rekor baru.
Seperti halnya IMF, HIS Markit juga melihat dampak virus Corona terhadap perekonomian dunia lebih terasa dibandingkan SARS. Ini karena peran China di percaturan ekonomi global yang semakin besar.
"Pada 2002, China menyumbang 4,2% dari PDB dunia. Sekarang menjadi 16,3%. China juga merupakan importir terbesar kedua di dunia dengan porsi 10,4% dari total impor dunia," tulis riset IHS Markit.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
"Jelas lebih berdampak. China dulu hanya menyumbang 8% dari ekonomi global, sementara hari ini menghasilkan 28%," kata Kristalina Georgieva, Direktur Pelaksana IMF, seperti dikutip dari CNBC International.
Pendapat senada juga keluar dari sejumlah institusi lain. Riset IHS Markit menyebutkan, virus SARS membuat Produk Domestik Bruto (PDB) China berkurang 1%. Sedangkan virus Corona diperkirakan memangkas pertumbuhan ekonomi China sebesar 1,1 poin persentase pada tahun ini.
Pada 2019, ekonomi China tumbuh 6,1% dan menjadi yang paling lemah setidaknya sejak 1992. Kalau benar pertumbuhan ekonomi 2020 di bawah 5%, berarti akan menjadi rekor baru.
Seperti halnya IMF, HIS Markit juga melihat dampak virus Corona terhadap perekonomian dunia lebih terasa dibandingkan SARS. Ini karena peran China di percaturan ekonomi global yang semakin besar.
"Pada 2002, China menyumbang 4,2% dari PDB dunia. Sekarang menjadi 16,3%. China juga merupakan importir terbesar kedua di dunia dengan porsi 10,4% dari total impor dunia," tulis riset IHS Markit.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular