Di Hari Penuh Cinta, Rupiah Malah Terlemah di Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 February 2020 10:18
Corona Masih Jadi Fokus Utama
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Willy Kurniawan)
Penyebaran virus Corona masih menjadi fokus utama pelaku pasar. Mengutip data satelit pemetaan ArcGis per pukul 09:33 WIB, jumlah kasus virus Corona di seluruh dunia mencapai 64.429 di mana 63.848 terjadi di China.

Jumlah korban jiwa pun bertambah menjadi 1.491 orang. Tiga di antaranya berada di luar China.


Kasus dan korban jiwa akibat virus Corona melonjak akibat China mengubah metode penghitungan. Sebelumnya China hanya mengakui kasus virus Corona setelah tes Ribonucleic Acid (RNA) yang hasilnya baru didapat dalam hitungan hari. Sekarang, hasil dari pemindaian Computerized Tomography (CT) yang hasilnya bisa lebih cepat diterima sudah diakui.

"Perubahan metode ini menjadi perhatian, ada kecemasan China menyembunyikan sesuatu. Akibatnya, pasar cenderung menghindari risiko," kata Masafumi Yamamoto, Chief Currency Strategit di Mizuho Securities yang berbasis di Tokyo, seperti diberitakan Reuters.


Aktivitas masyarakat yang terganggu akibat penyebaran virus Corona membuat perekonomian China hampir pasti melambat. Reuters melakukan jajak pendapat terhadap 40 ekonom yang hasilnya pertumbuhan ekonomi China kuartal I-2019 diperkirakan sebesar 4,5%. Jauh melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 6%.

Untuk pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020, proyeksinya adalah 5,5%. Juga jauh melambat dibandingkan realisasi 2019 yang sebesar 6,1%.

"Kami tidak memperkirakan ada pemulihan yang cepat, meski penyebaran virus berkurang bahkan hilang. Setelah serangan Corona, mungkin ekonomi China butuh waktu sekitar empat kuartal untuk bangkit," kata Iris Pang, Ekonom ING, seperti diwartakan Reuters.


(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular