
Dilema! Belum Disetop Saja Harga Bawang Putih China Meroket
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
05 February 2020 15:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Merebaknya virus Corona berdampak pada rencana kebijakan penghentian impor sementara produk-produk dari China ke Indonesia, tapi yang sudah diputuskan baru sebatas hewan hidup asal China. Untuk komoditas lain seperti hortikultura macam bawang putih sejauh ini belum ada keputusan untuk disetop.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayur Segar (Aseibssindo) Hendra Jowono menilai langkah itu sudah tepat. Menurutnya terlalu berisiko jika keputusan penghentian impor hortikultura diambil.
Pasalnya, selama ini Indonesia memang sangat bergantung pada buah dan sayuran dari China. Jika nantinya disetop, maka akan membuat stok menjadi langka dan berdampak pada semakin tingginya harga. Salah satunya adalah bawang putih.
"Sekarang di pasaran saja sudah naik ke 60 ribu/Kg dari 45 ribu/Kg. Idealnya 40 ribu/Kg," kata Hendra kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/2/2020).
Menurutnya, naiknya harga bawang putih karena stok yang sudah menipis, pun yang saat ini ada di pasaran merupakan stok dari Desember 2019 lalu.
Jika kondisi ini dibiarkan, maka salah satu pihak yang akan kesulitan adalah pengusaha bidang makanan. Mahalnya bahan baku mau tidak mau membuat harga jual kepada konsumen semakin tinggi.
"Kasihan konsumennya. Sedangkan saat-saat ini masyarakat butuhkan buah-buahan, sayuran sehat untuk bangun sistem pertahanan tubuh," lanjut Hendra.
Bagaimana opsi lainnya?
Indonesia memang bisa mendapatkan stok bawang putih dari negara lain seperti India, Iran dan Mesir. Salah satu yang memungkinkan adalah India. Sayangnya, harga yang ditawarkan India lebih mahal dari China. "Selisihnya bisa 2 kali lipat. 1,5 sampai 2 kali lipat," jelas Hendra.
Bila pasokan terbatas seperti bawang putih, maka akan mendorong produk-produk konsumsi menjadi lebih mahal. "Bisa akibatkan inflasi lebih tinggi, terutama bulan empat (April), menjelang bulan puasa," sebut Hendra.
Kementerian Pertanian (Kementan) masih belum mengeluarkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) bawang putih terhadap para importir. Hal ini bersamaan dengan berlangsungnya wabah virus corona di China, di sisi lain pasokan bawang putih Indonesia 90% berasal dari China.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan menunda pengajuan RIPH untuk impor bawang putih impor dari China. "Sementara untuk China saja," kata Prihasto Setyanto di kantornya, Jakarta, Selasa (4/2/2020) seperti dikutip dari detikcom.
(hoi/hoi) Next Article Tak Hanya Cabai, Harga Bawang Bakal 'Pedas' Jelang Natal
Sekretaris Jenderal Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayur Segar (Aseibssindo) Hendra Jowono menilai langkah itu sudah tepat. Menurutnya terlalu berisiko jika keputusan penghentian impor hortikultura diambil.
Pasalnya, selama ini Indonesia memang sangat bergantung pada buah dan sayuran dari China. Jika nantinya disetop, maka akan membuat stok menjadi langka dan berdampak pada semakin tingginya harga. Salah satunya adalah bawang putih.
Menurutnya, naiknya harga bawang putih karena stok yang sudah menipis, pun yang saat ini ada di pasaran merupakan stok dari Desember 2019 lalu.
Jika kondisi ini dibiarkan, maka salah satu pihak yang akan kesulitan adalah pengusaha bidang makanan. Mahalnya bahan baku mau tidak mau membuat harga jual kepada konsumen semakin tinggi.
"Kasihan konsumennya. Sedangkan saat-saat ini masyarakat butuhkan buah-buahan, sayuran sehat untuk bangun sistem pertahanan tubuh," lanjut Hendra.
Bagaimana opsi lainnya?
Indonesia memang bisa mendapatkan stok bawang putih dari negara lain seperti India, Iran dan Mesir. Salah satu yang memungkinkan adalah India. Sayangnya, harga yang ditawarkan India lebih mahal dari China. "Selisihnya bisa 2 kali lipat. 1,5 sampai 2 kali lipat," jelas Hendra.
Bila pasokan terbatas seperti bawang putih, maka akan mendorong produk-produk konsumsi menjadi lebih mahal. "Bisa akibatkan inflasi lebih tinggi, terutama bulan empat (April), menjelang bulan puasa," sebut Hendra.
Kementerian Pertanian (Kementan) masih belum mengeluarkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) bawang putih terhadap para importir. Hal ini bersamaan dengan berlangsungnya wabah virus corona di China, di sisi lain pasokan bawang putih Indonesia 90% berasal dari China.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan menunda pengajuan RIPH untuk impor bawang putih impor dari China. "Sementara untuk China saja," kata Prihasto Setyanto di kantornya, Jakarta, Selasa (4/2/2020) seperti dikutip dari detikcom.
(hoi/hoi) Next Article Tak Hanya Cabai, Harga Bawang Bakal 'Pedas' Jelang Natal
Most Popular