
Cara Baru RI Blokir Virus Corona: Perketat Impor dari China!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 January 2020 07:39

Tidak hanya itu, kekhawatiran penyebaran virus Corona juga membuat sejumlah negara mulai berhati-hati terhadap barang impor dari China. Indonesia misalnya, akan melakukan antisipasi dengan memperketat masuknya barang dari China.
"Antisipasi dengan pengetatan biosecurity dilakukan di pintu masuk. Semua jenis yang masuk, baik makanan, buah, dan lainnya," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, seperti dikutip dari detikfinance.
Bagaimana gambaran impor makanan dari China? Apakah jumlahnya memang cukup besar?
Kalau bicara nilai, impor dari China memang yang terbesar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, total nilai impor dari China selama Januari-Oktober 2019 adalah US$ 36,56 miliar. China menduduki peringkat pertama, bahkan jauh di atas Singapura dengan nilai US$ 14,25 miliar.
Sebagian besar barang impor dari China yang masuk ke Indonesia bukanlah barang konsumsi melainkan bahan baku/penolong dan barang modal untuk keperluan industri. Sepanjang 10 bulan pertama 2019, mayoritas barang impor dari China adalah peralatan telekomunikasi dan bagiannya (HS 764) dengan nilai US$ 3,64 miliar.
Meski begitu, China juga memasok sejumlah komoditas pangan dalam jumlah yang lumayan banyak. Misalnya bawang putih, di mana seluruh bawang putih impor di Indonesia berasal dari China dengan nilai US$ 332,91 juta pada Januari-Oktober 2019.
Indonesia juga mendatangkan cabai segar dingin dari China senilai US$ 2.100 dalam periode yang sama. Ada pula impor cabai kering tumbuk yang bernilai US$ 4,4 juta.Â
Masih menyangkut cabai, ada juga impor cabai awet sementara senilai US$ 13.990. Selain itu, Indonesia juga mengimpor tembakau asal China senilai US$ 138,53 juta.
Sejauh ini memang belum ada laporan bahwa produk pangan dari China bisa menjadi medium penyebaran virus Corona. Namun mencegah lebih baik daripada mengobati bukan?
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
"Antisipasi dengan pengetatan biosecurity dilakukan di pintu masuk. Semua jenis yang masuk, baik makanan, buah, dan lainnya," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, seperti dikutip dari detikfinance.
Bagaimana gambaran impor makanan dari China? Apakah jumlahnya memang cukup besar?
Sebagian besar barang impor dari China yang masuk ke Indonesia bukanlah barang konsumsi melainkan bahan baku/penolong dan barang modal untuk keperluan industri. Sepanjang 10 bulan pertama 2019, mayoritas barang impor dari China adalah peralatan telekomunikasi dan bagiannya (HS 764) dengan nilai US$ 3,64 miliar.
Meski begitu, China juga memasok sejumlah komoditas pangan dalam jumlah yang lumayan banyak. Misalnya bawang putih, di mana seluruh bawang putih impor di Indonesia berasal dari China dengan nilai US$ 332,91 juta pada Januari-Oktober 2019.
Indonesia juga mendatangkan cabai segar dingin dari China senilai US$ 2.100 dalam periode yang sama. Ada pula impor cabai kering tumbuk yang bernilai US$ 4,4 juta.Â
Masih menyangkut cabai, ada juga impor cabai awet sementara senilai US$ 13.990. Selain itu, Indonesia juga mengimpor tembakau asal China senilai US$ 138,53 juta.
Sejauh ini memang belum ada laporan bahwa produk pangan dari China bisa menjadi medium penyebaran virus Corona. Namun mencegah lebih baik daripada mengobati bukan?
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Most Popular